Soal Pernyataan Pendeta Saifuddin Minta Menag Hapus 300 Ayat Al-Quran, PGI Beri Pernyataan
PGI menegaskan pernyataan pendeta Saifuddin bersifat pribadi dan meminta masyarakat agar berhati-hati dalam menyikapi.
“Mohon Menteri Agama agar situasi seperti ini dikondusifkan, jangan takut dengan kadrun,” imbuh Saifuddin.
Pernyataannya tersebut pun membuat Polri akan mendalami video Saifuddin tersebut.
Baca juga: Mahfud MD Minta Polisi Segera Selidiki Saifuddin Ibrahim Karena Bikin Gaduh dan Meresahkan
Hal ini dikatakan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi menambahkan kasus ini telah ditandatangi oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Siber) Bareskrim Polri.
“Polri khususnya Dit Siber Bareskrim akan mendalami isi konten video tersebut,” ujarnya Rabu (16/3/2022).
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, juga telah mendesak Polri agar turun tangan.
Menurut Mahfud, pernyataan Saifuddin telah menyulut kemarahan banyak orang.
“Waduh itu bikin gaduh itu, itu bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu saya minta kepolisian itu segera menyelidiki itu,” tutur Mahfud dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam.
Kecaman juga dikatakan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto terkait pernyataan Saifuddin yang menyebut pesantren sebagai sumber teroris.
Dirinya menilai pernyataan Saifuddin tersebut telah menyakiti hati ulama dan kyai yang berjuang mendidik para santri.
“Saya mengecam pendeta Saefuddin Ibrahim yang mengatakan pesantren sebagai sumber teroris.”
“Pernyataan ini menyakiti ulama dan kiai yang selama ini mendidik para santri untuk mengabdi pada umat, bangsa, dan negara,” tuturnya pada Kamis (17/3/2022).
Sementara, Yaqut mengaku tidak mengenal pendeta Saifuddin Ibrahim.
Pengakuan ini disampaikan oleh Kepala Biro, Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Thobib Al Asyhar.
“Gus Menteri tidak kenal dengan Pendeta Saifuddin Ibrahim,” ujarnya.
Thobib juga mengungkapkan tidak pernah ada pertemuan resmi antara Yaqut dan Saifuddin.
Hal tersebut, kata Thobib, dibuktikan tidak terteranya nama Saifuddin dalam buku catatan tamu.
“Gus Menteri tidak pernah mendengar apa yang diklaim Pendeta Saifuddin berulangkali dikatakan ke Menag,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Pravitri Retno W)