Tahapan Pembangunan IKN, 2022-2024 Bangun Istana Kepresidenan hingga Gedung DPR/MPR
Terdapat tahapan pembangunan yang dirancang, mulai dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2045.
TRIBUNNEWS.COM - Ibu Kota Negara (IKN) akan dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju.
Dikutip dari IKN.go.id, hal ini sesuai visi Indonesia 2045.
IKN dibangun dengan identitas nasional sehingga akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris serta mempercepat Transformasi Ekonomi Indonesia.
Terdapat tahapan pembangunan yang dirancang, mulai dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2045.
Baca juga: 34 Gubernur Diminta Bawa Tanah-Air ke IKN, Khofifah Bawa Tanah Majapahit, Air Diambil dari 7 Sumber
Baca juga: Politisi Demokrat Sebut Lokasi Kemah di Titik Nol IKN Rawan Pohon Tumbang, Rombongan Diminta Waspada
Berikut tahapan pembangunan IKN yang dikutip dari IKN.go.id:
1. Tahun 2022-2024
Pemindahan tahap awal ke Kawasan IKN (K-IKN), membangun infrastruktur utama seperti Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI dan perumahan, juga meliputi pemindahan ASN tahap awal.
Selain itu, pembangunan dan beroperasinya infrastruktur dasar untuk 500 ribu penduduk tahap awal.
Presiden Republik Indonesia akan merayakan HUT ke-79 RI di K-IKN pada 17 Agustus 2024.
2. Tahun 2025-2035
Membangun IKN sebagai area inti yang tangguh, mengembangkan fase kota berikutnya seperti pusat inovasi dan ekonomi, menyelesaikan pemindadah pusat pemerintahan IKN;
Mengembangkan sektor-sektor ekonomi prioritas, serta mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Sustainable Development Goals.
3. Tahun 2035-2045
Membangun infrastruktur dan Ekosistem Tiga Kota, menjadi destinasi FDI Nomor 1 untuk sektor-sektor ekonomi prioritas di Indonesia, serta menjadi 5 besar destinasi utama di Asia Tenggara.
Mendorong jaringan utilitas yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan enablers ekonomi sirkuler, juga mengembangkan pusat inovasi dan pengembangan talenta.
4. Tahun 2045 dan selanjutnya
Mengukuhkan reputasi sebagai “Kota Dunia untuk Semua” dan menjadi kota terdepan di dunia dalam hal daya saing.
Masuk dalam 10 Kota Layak Huni Terbaik serta mencapai net zero-carbon emission dan 100% energi terbarukan pada kapasitas terpasang;
Menjadi kota pertama di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa yang akan mencapai target ini.
Sementara itu dikutip dari kompas.com, pemerintah memperkirakan total kebutuhan anggaran untuk pembangunan IKN mencapai Rp 466 triliun yang akan dipenuhi melalui APBN sebesar Rp 89,4 triliun.
Sejumlah Rp 253,4 triliun berasal dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) serta Rp 123,2 triliun lain berasal dari swasta.
Adapun sumber pendanaan lain IKN yang telah diatur dalam UU berasal dari APBN, KPBU, partisipasi badan usaha yang sebagian atau seluruh modal telah dimiliki negara, pembiayaan internasional, creative financing dan pemanfaatan barang milik negara.
Pembagian Wilayah dan Fungsi
Adapun pembagian wilayah yakni:
1. Ibu Kota Negara
Akan bertindak sebagai 'syaraf' bagi wilayah pemerintah pusat dan pusat inovasi hijau.
2. Samarinda
Sebagai 'jantung' dengan perannya sebagai pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi terbarukan
3. Balikpapan
Sebagai ‘otot’, yang berfungsi sebagai simpul hilir migas dan logistik untuk Kalimantan Timur
4. Kalimantan Timur
Berperan sebagai ‘paru-paru’ dengan memperkuat pertanian hulu dan pusat wisata alam.
Kerja sama antara wilayah tersebut akan menjadi pemicu pembangunan Indonesia Timur.
(Tribunnews.com/Devi Rahma) (Kompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani)
Berita Lain Terkait Ibu Kota Negara Baru