Rabu, 1 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Demokrat: Lakukan Reshuffle Saja Pak Jokowi daripada Ada yang Ngemis Minta Pemilu Ditunda

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh turut menanggapi isu perombakan kabinet atau reshuffle yang belakangan mengemuka.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat yang juga Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengimbau kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera melakukan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Herzaky beralasan menyusul adanya menteri yang ingin menunda Pemilu 2024 mendatang.

"Jika benar Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet, kami merasa itu langkah yang lebih tepat untuk memperbaiki kinerja pemerintah dalam menangani pandemi, krisis ekonomi, dan demokrasi yang semakin menurun daripada mengemis-ngemis meminta pemilu ditunda atau meminta perpanjangan masa jabatan," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).

Menurut dia, bila ada anggota kabinet yang tidak mampu menangani pandemi dengan baik, tidak mampu memperbaiki ekonomi, maupun tidak mampu menjaga agar demokrasi di Indonesia semakin membaik, memang lebih baik Presiden mengganti pembantunya tersebut.

"Yang tidak mampu bekerja, ya diganti atau mundur. Bukan malah meminta tambahan waktu berkuasa. Nanti pengelolaan pandemi, pemulihan ekonomi, dan perbaikan demokrasi kita malah akan makin amburadul jika dikelola oleh orang-orang yang tidak mampu," katanya.

Baca juga: Isu PAN Masuk Kabinet, Pengamat Sebut Ini Momentum Pas Jika Ada Reshuffle Menteri

Ia menyebut, sisa waktu dua tahun ini merupakan situasi yang genting, apakah Presiden Jokowi ingin meninggalkan legasi yang baik atau buruk.

Tidak ada alasan

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh turut menanggapi isu perombakan kabinet atau reshuffle yang belakangan mengemuka.

Surya Paloh meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat ini.

"Tidak ada reason (alasan) untuk membuat reshuffle," kata Surya Paloh usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2022).

Surya Paloh menilai, Presiden Jokowi menganggap pemerintahan saat ini cukup baik, sehingga kocok ulang menteri tak akan terjadi.

Baca juga: Isu PAN Masuk Kabinet, Pengamat Sebut Ini Momentum Pas Jika Ada Reshuffle Menteri

Namun, NasDem tetap menghargai semua keputusan yang akan diambil Presiden Jokowi terhadap jajaran kabinetnya.

Baca juga: Isu PAN Masuk Kabinet, Pengamat Sebut Ini Momentum Pas Jika Ada Reshuffle Menteri

Alasannya, perombakan kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogatif presiden.

"Kecuali, presiden yang memiliki hak prerogatif, mengatur kabinetnya, merasa ada sesuatu yang tidak tepat. Fungsi dan peran yang dijalankan pembantunya," ucapnya.

"Jadi kembali kepada hak-hak prerogatif presiden dan Nasdem saya yakin Golkar juga sama kita menghargai itu semuanya," pungkasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved