Virus Corona
Epidemiolog Minta Pemerintah Audit Kematian Pasien Covid-19 Meski Telah Vaksin 2 Kali
Epidemiolog Indonesia, Dicky Budiman, meminta pemerintah untuk segera mengaudit perihal penyebab kematian pasien Covid-19 meski sudah dua kali vaksin
Meningkatnya angka kematian juga dipicu meningkatnya angka positivity rate Covid-19.
Tercatat jumlah kasus positif virus corona ada 44.526 penambahan dari total komulatif sebelumnya 4.763.252 kasus.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 4.807.778 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Baca juga: Pfizer, BioNTech dan Moderna Raup Pendapatan 1.000 Dolar AS Per Detik dari Jualan Vaksin Covid-19
Satgas: Angka Kematian 8 Kali Lebih Kecil dari Gelombang Pertama
Mengutip Tribunnews.com, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, menjelaskan sejauh ini angka kematian akibat Covid-19 masih bisa dipertahankan tetap rendah, yakni sebesar 244 korban jiwa di minggu terakhir.
"Angka kematian ini 8 kali lebih kecil dibandingkan dengan gelombang pertama dengan kematian sebesar 2000 orang," ungkap Wiku, Selasa (8/2/2022).
Bahkan, angka kematian saat ini, kata Wiku, 24 kali lebih kecil dibandingkan gelombang kedua yaitu sebesar 6000 orang.
Baca juga: Update 14 Februari: Berkurang 259 Orang, Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Jadi 3.759 Orang
"Meski pun demikian, nyawa tetaplah nyawa yang berharga."
"Saya percaya, apabila segera dapat menurunkan kasus, angka kematian dapat kita tekan hingga tidak ada satu pun orang meninggal," tegas Wiku.
Untuk itu, setiap orang memiliki peran dan tanggungjawab untuk mencegah jangan sampai terjadi penularan.
Yakni dengan tetap disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Aisyah Nursyamsi, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)