Rabu, 1 Oktober 2025

AJI Jakarta Kecam Dugaan Kekerasan Seksual pada Seorang Jurnalis Wanita, Seret Nama Jurnalis Senior

AJI Jakarta dan LBH Pers buka suara terkait dugaan kasus kekerasan seksual yang dialami oleh seorang jurnalis perempuan berinisal IW

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dodi Esvandi
ISTIMEWA
ilustrasi 

"Saya tidak ingin dibela dalam kasus ini. Saya hanya ingin Anda mendengar versi saya, tanpa harus serta-merta mempercayainya," tulis FG.

"Saya bersedia diperiksa oleh sebuah tim independen untuk menguji kesaksian ini," katanya lagi.

Di akun facebook-nya FG juga menulis kronologis kejadian 7 tahun lalu itu versi dirinya, saat ia masih bekerja sebagai pemimpin redaksi di Majalah Geotimes.

IW diakui FG saat itu merupakan salah satu reporternya.

Berikut penjelasan lengkap FG di akun facebooknya:

1. Suatu hari saya menerima laporan yang disampaikan oleh beberapa reporter pria. Mereka mewakili IW yang mengaku coba diperkosa oleh Z.

Peristiwa itu, menurut mereka, terjadi di kantor kami, di Jalan Lembang, Jakarta Pusat. Mereka mendesak saya mengambil tindakan pemecatan.

Saya bilang kepada mereka: "Mencoba memperkosa adalah perbuatan kriminal. Itu tidak cukup dengan hukuman pemecatan. Kriminal harus dilaporkan ke polisi dan dihukum."

2. Kepada saya, Z memberi kesaksian berbeda, dia membantah melakukan apa yang dituduhkan. Z teman dekat saya (saya mengenal istri dan keluarganya).

3. Saya meminta teman-teman pendamping IW untuk mencarikan satu pihak/lembaga yang bisa mengkaji tuduhan secara independen.

"Biar obyektif, mengingat kedekatan saya dengan Z, kalian yang cari dan putuskan."

Teman-teman memutuskan Yayasan Pulih untuk memverifikasinya. Pulih adalah lembaga advokasi pembela korban perkosaan. Saya setuju.

"Saya akan menerima rekomendasi Yayasan Pulih," kata saya. "Jika Pulih mengkonfirmasi tuduhan IW, saya akan memecat Z dan mendukung IW untuk melaporkannya ke polisi."

4. Rencananya, Pulih akan memanggil baik IW maupun Z secara terpisah dan mencoba menguji kedua kesaksian berbeda. Tapi, beberapa hari kemudian, tiba-tiba IW menyatakan mengundurkan diri dari Geotimes. Sementara Pulih belum sempat bekerja sesuai permintaan saya.

5. Belakangan lagi, beredar kabar bahwa saya menolak mediasi yang dilakukan LBH Pers sebagai pendamping Irine. Mereka datang ke kantor dan, kata mereka, saya menolak menemui.

(Di Twitter kemarin, Irine mengatakan saya MENGUSIR, bukan cuma menolak)

6. Tim LBH Pers memang datang ke kantor (saya tahu hal ini jauh di belakang hari). Tapi, saat itu saya TIDAK PERNAH BERTEMU mereka, tidak tahu dan tidak ada yang memberitahu saya kehadiran mereka. Bagaimana, saya bisa menolak, atau bahkan mengusir?

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved