Selasa, 7 Oktober 2025

Pembelajaran Tatap Muka

Covid-19 Terus Meningkat, Komisi X DPR RI Minta PTM 100 Persen Dievaluasi

Kasus Covid-19 terus meningkat, komisi X DPR RI minta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dievaluasi.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Nuryanti
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
(ILUSTRASI PTM) Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di SDN 065 Cihampelas, Senin (10/1/2022). - Kasus Covid-19 terus meningkat, komisi X DPR RI minta Pembelajaran Tatap Muka 100 persen dievaluasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Penambahan kasus Corona atau Covid-19 terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut laporan data Satgas Covid-19 per Jumat (28/1/2022) kasus harian Covid-19 bertambah 9.905 pasien.

Angka harian tersebut meningkat dibanding hari sebelumnya Kamis (27/1/2022) berjumlah 8.077 kasus.

Padahal, saat ini pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sedang berjalan.

Baca juga: Kasus Covid-19 Diperkirakan Terus Meningkat Beberapa Pekan ke Depan, Jokowi Beri Arahan

Hal tersebut lantas menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 di sekolah.

Melihat situasi itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti, meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan PTM 100 persen.

Menurut dia, PTM tetap bisa dilakukan, namun perlu disertai pengurangan kapasitas murid.

Misalnya, kapasitas murid bersekolah bisa turun menjadi 50 persen saja.

"Mungkin menurunkan (PTM) menjadi 50 persen, tidak perlu memaksakan untuk 100 persen."

"Perlu dievaluasi PTM 100 persen ini,” ucap Agustina usai meninjau pelaksanaan PTM di SMP Negeri 1 Depok dan SD Negeri 1 Depok, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (28/1/2022), dikutip dari dpr.go.id.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti. (Ist/Man (dpr.go.id))

Baca juga: Pembelajaran Jarak Jauh di Kota Tangerang Fleksibel, Menyesuaikan Kondisi Kasus Harian Covid-19

Politisi PDIP itu menyampaikan pemerintah tak perlu memaksakan pelaksanaan PTM 100 persen.

Ia menilai prioritas utama pemerintah saat ini adalah keselamatan murid dan guru.

"Jangan sampai harus mengorbankan keselamatan murid dan guru,” jelas Agustina.

Agustina menambahkan, pihaknya juga sudah mendengar penjelasan Pemerintah Kota Depok soal situasi sekolah akibat penyebaran Covid-19.

Dimana, ada 18 sekolah lockdown karena murid dan guru di dalamnya terpapar Covid-19, baik itu dari SD hingga SMA.

Depok dan DKI Masih PTM 100 Persen, Begini Kondisi Sekolah di Tengah Ganasnya Covid-19

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Depok dan DKI Jakarta masih menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di tengah meningkatnya ancaman covid-19.

Di sisi lain sejumlah pihak mulai dari anggota DPRD DKI hingga para dokter sudah meminta PTM dihentikan karena sudah tidak aman bagi anak.

Lantas bagaimana kondisi lingkungan sekolah di Depok dan DKI Jakarta di tengah ganasnya covid-19, terlebih varian omicron ?

ILUSTRASI. Siswa siswi SMA Negeri 1 Depok, Pancoran Mas mengikuti pelajaran dalam pelaksanaan PTM.
ILUSTRASI. Siswa siswi SMA Negeri 1 Depok, Pancoran Mas mengikuti pelajaran dalam pelaksanaan PTM. (Warta Kota/Vini Rizki Amelia)

18 Sekolah di Depok Terpapar Covid-19, 197 Pelajar Terkonfirmasi Positif

Satgas Covid-19 Kota Depok mencatat ada 18 sekolah dan 197 anak murid yang terpapar Covid-19 pasca diterapkannya pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.

"Saat ini ada 18 sekolah yang sudah ada konfirmasi positif dengan total kasus 197 kasus," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, kala dikonfirmasi wartawan, Jumat (28/1/2022).

"Ini akan terus kita tracing dan ada juga yang sedang melakukan testing. Sebelumnya 147, lalu bertambah lagi sekarang 197," sambungnya.

Baca juga: 8 Sekolah Ditutup, PTM di Depok Tetap 100 Persen, Kemungkinan PPKM Level 3, Satgas Covid-19 Was-was

Dadang merinci, 18 sekolah yang terdapat temuan kasus ini terdiri dari tiga sekolah dasar, satu sekolah menengah pertama, dan 14 sekolah menengah atas yang dua di antaranya boarding school.

"Ada SD, SMP, dan mayoritas SMA. SD yang datanya sudah masuk ada tiga, satu SMP, dan 14 SMA," bebernya.

Lebih lanjut, Dadang berujar saat ini pihaknya masih mengikuti SKB 4 Menteri.

"Kami inginkan (evaluasi), daerah tentunya mengikuti SKB 4 menteri. Tapi dengan kondisi saat ini cukup tinggi dan memang level kita dua kemarin ditetapkan," tuturnya.

Dadang ngatakan dengan kondisi ini pihaknya berharap kegiatan PTM ini dapat dilakukan dengan pengaturan jam pagi dan siang.

Baca juga: Tambah 4 Kasus Baru, Total 21 Pegawai PN Depok Positif Covid-19 

Baca juga: Buaya Peliharannya Sudah Berbobot 80 Kilogram, Warga Depok Minta Bantuan Damkar untuk Evakuasi 

"Dengan melihat sarpras (sarana prasarana) yang ada, memang sebaiknya itu dilakukan 50 persen dari kapasitas. Tinggal pengaturan jamnya saja. Misal dalam satu hari tidak disekaliguskan mereka masuk. 50 persen mungkin pagi lalu 50 persen siang, sehingga semua bisa terakomodasi," ucapnya.

"Kalau inikan kapasitas 100 di dalam kelas. Bisa dilihat bagaimana mereka tentunya tidak bisa menjaga jarak," pungkasnya.

90 Sekolah di Jakarta yang Ditutup Imbas Temuan Covid-19, 88 di antaranya Sudah Dibuka Kembali

Sementara itu, sebanyak 88 dari 90 sekolahdi DKI Jakarta yang sempat ditutup sementara imbas temuan kasus positif Covid-19 kini telah dibuka kembali.

Sejak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas digelar dengan kapasitas 100 persen peserta didik, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan laporan banyaknya temuan kasus aktif.

Akibatnya, 90 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan ditutup sementara selama lima hari.

Namun, dari jumlah tersebut sekitar 98 persennya telah dibuka kembali.

"Terkait sekolah dari 90 yang sekolah yang sempat ditutup, sekarang tinggal dua sekolah yang masih ditutup. Kami masih melaksanakan PTM 100 persen," jelas Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta Pusat, Jumat (28/1/2022).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

Sementara itu, untuk kebijakan gelaran PTM masih tetap mengacu pada SKB 4 Menteri.

Bila Jakarta berstatus PPKM level 3 maka PTM terbatas hanya digelar dengan kapasitas 50 persen peserta didik.

"Level 3 (DKI bakal menarik kebijakan PTM 50%).

Itu ketentuannya atau ada kebijakan-kebijakan khususnya kita tunggu saja. Kita harus bekerja sama dengan semua pihak pemerintah pusat melakukan evaluasi kajian monitoring setiap saat setiap hari di manapun berjenjang," jelasnya.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Theresa)(Tribun Jakarta/Dwi Putra Kesuma/Nur Indah Farrah)

Baca berita lainnya seputar pembelajaran tatap muka

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved