Pemindahan Ibu Kota Negara
Pemindahan Ibu Kota Negara Disebut Seimbangkan Pembangunan di RI
Pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bertujuan untuk keseimbangan
Laporan Wartawan Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bertujuan untuk keseimbangan pembangunan.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong menjelaskan bahwa pemindahan IKN terkait semangat Indonesia sentris. Selama ini pembangunan dan hasilnya terlalu berat ke barat, khususnya Jawa, sehingga memunculkan istilah Jawa sentris.
"Hal ini akan terus seperti ini kalau kita tidak melakukan perimbangan pembangunan. Dengan adanya pemindahan IKN, maka episentrum pembangunan akan diseimbangkan, akan muncul episentrum pembangunan baru di Kalimantan dan Sulawesi," kata Wandy Tuturoong dalam pernyataannya, Rabu(26/1/2022).
Sehingga, jarak ketertinggalan dari Indonesia bagian barat dan Jawa bisa lebih pendek.
Selain itu, kata Wandy, pemindahan IKN terkait bagaimana mewujudkan cita-cita Indonesia Maju pada 2045.
"Dengan adanya IKN sebagai kota yang smart, green, beautiful, dan sustainable, maka harapan tentang Indonesia Maju tidak hanya akan menjadi konsep belaka. Tapi menjadi showcase yang bisa ditiru oleh kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia," kata Wandy.
Baca juga: Menanti Siapa Kepala Otorita IKN, Ngabalin: Jika Presiden Pilih Ahok, Kenapa Mesti Resah dan Gelisah
Menurut dia, masyarakat yang salah persepsi atau belum mengetahui soal visi dan alasan pemindahan IKN perlu mendapatkan sosialisasi.
Wandy memberikan contoh sejumlah negara yang berhasil memindahkan ibu kota negara seperti Kazakhztan, Brasil, Malaysia, Australia, dan Amerika Serikat.
"Semua memang punya konteks yang berbeda masing-masing. Tapi kita juga punya konteks sendiri dan kita yakin pilihan pemindahan IKN itu akan membawa kebaikan dan kemajuan bangsa, terutama menyambut 100 tahun Indonesia di tahun 2045," pungkasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Belum Ada Pembicaraan Formal Terkait Kepala Otorita IKN
Anggota Pansus RUU IKN Zulfikar Arse Sadikin menilai pemindahan IKN untuk mengembalikan kesadaran semua bahwa Indonesia ternyata terdiri dari banyak pulau.
"Dan ke depan melihat Indonesia itu harus melihat semua pulau, tidak melihat hanya Jawa. Bangunan keindonesiaan kita itu akan semakin nampak nanti ketika kita pindah ibu kota," kata Zulfikar Arse Sadikin.
Selain itu, kata Zulfikar, pemindahan Ibu Kota Negara itu akan mempercepat kita menjadi Indonesia sekaligus memperkokoh wawasan Nusantara.
"Berikutnya lagi, keuntungan lain menurut saya akan mempercepat pemerataan juga, karena kan kita memandangnya dari tengah akhirnya kan. Kalimantan kan tengah. Bayangkan tuh kalau sisi timur Kalimantan kayak Pantura, sisi barat Kalimantan kayak Pantura, mempercepat juga Sulawesi, Maluku, Papua," ujarnya.
Menurut dia, pemerataan itu akan lambat dicapai jika IKN di Jakarta.
Baca juga: Presiden Bentuk Tim Kecil Untuk Menentukan Kepala Otorita IKN
"Karena mindset kita itu Indonesia itu Jawa. Kalau ini kita pindah, mindset kita makin terbuka, sehingga kita dituntut untuk perhatikan semua pulau dan akhirnya itu membuat kita memeratakan pembangunan semua wilayah merasakan peningkatan kemajuan dan kesejahteraan," kata anggota Komisi II DPR ini.