Pemindahan Ibu Kota Negara
IKN Baru Dinamakan Nusantara, Wapres Maruf: Doakan Saja Semoga Sukses
Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara soal Ibu Kota Negara baru yang telah diberi nama Nusantara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara soal Ibu Kota Negara baru yang telah diberi nama Nusantara.
Menurut Ma'ruf, soal IKN sudah disepakati oleh DPR lewat UU IKN.
"Disetujui namanya (Nusantara), tinggal dilaksanakan," kata Ma'ruf dalam kunker ke Pandeglang, Kamis (20/1/2022).
Sebagai bagian dari pemerintah, Wapres tak bicara mendetail soal nama Nusantara tersebut.
Dia hanya meminta semoga semua terkait IKN bisa sukses.
"Itu kan ide pemerintah, saya kan bagian dari dari pada itu dan itu keputusan pemerintah, didoakan saja supaya segera sukses," pungkasnya.
Sebelumnya, Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui nama ibu kota negara baru Indonesia yaitu Nusantara.
Baca juga: Presiden Sebut Kriteria Kepala IKN Nusantara Berlatar Arsitek, Pansus DPR: Harus Dikonsultasikan DPR
Hal itu diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa, dalam rapat Panitia Kerja (Panja) RUU Ibu Kota Negara, Senin (17/1/2022).
Awalnya, Suharso menjelaskan awalnya nama ibu kota baru Indonesia belum diisi dalam surat presiden (surpres).
Namun, pihaknya menahan nama itu karena belum mendapat persetujuan kepala negara.
"Mengenai nama ibu kota titik-titik itu, memang semula sudah ingin dimasukkan pada waktu penulisan surpres itu, tapi kemudian ditahan," ungkap Suharso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Diungkapkan Suharso, Presiden Jokowi menyetujui nama ibu kota negara yaitu Nusantara pada Jumat (14/1/2022) lalu.
"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dan perintah langsung dari Bapak Presiden itu pada hari Jumat. Jadi ini sekarang hari Senin, pada hari Jumat lalu," ucapnya.
"Dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," imbuhnya.
Lebih lanjut, Suharso menjelaskan alasan dipilih nama Nusantara menjadi nama ibu kota negara baru.
Dia menyebut bahwa nama Nusantara sudah dikenal sejak dahulu dan mudah menggambarkan Republik Indonesia.
"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua, Republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara itu," pungkasnya.