Jumat, 3 Oktober 2025

Stunting dan Obesitas Masih Jadi Permasalahan di Indonesia, Ini Hal yang Harus Dilakukan Para Ibu

Stunting dan obesitas masih menjadi permasalahan di Indonesia. Berikut hal yang harus dilakukan para ibu.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Daryono
freepik.com
Ilustrasi bayi - Stunting dan obesitas masih menjadi permasalahan di Indonesia. Berikut hal yang harus dilakukan para ibu. 

Perlu diketahui, untuk mencegah stunting sejak awal adalah jangan sampai penambahan berat badan ibu hamil tidak mencukupi.

Hal ini dikarenakan penambahan berat badan ibu hamil itu merupakan faktor utama.

Prof. Hardiansyah mengatakan, bertambahnya usia kehamilan harus diiringi dengan bertambahnya berat badan.

Ciri sederhananya adalah saat bayi lahir dan ketika bertambah umur, bayi juga harus bertambah berat badan.

"Kalau mengalami berat badan yang stagnan tidak bertambah, maka pertambahan panjang atau tinggi badan bayi akan mengalami gangguan. Jadi, sebelum mengalami gangguan maka cegahlah gangguan tersebut,” jelasnya.

Berat dan panjang badan minimal bayi saat lahir

Saat bayi lahir, hal yang harus diperhatikan oleh ibu adalah berat badan bayi minimal di atas 2,5 kg dengan panjang badan di atas 47 cm.

Selain itu, seorang ibu juga wajib memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.

Apabila tidak diberikan ASI eksklusif dan anak pernah diare berkali-kali, hal itu sudah menjadi pertanda akan terjadi gangguan stunting jika tidak segera diatasi.

Makanan pencegah stuting

Ada beberapa makanan yang terbukti mencegah stunting saat ibu hamil, di antaranya susu, telur, ikan, pangan hewani, dan lauk-pauk.

Selain itu, pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI eksklusif, susu pertumbuhan, telur, ikan, pangan hewani, lauk pauk, dan berbagai makanan pendamping ASI (MP ASI) yang diperkaya gizi.

“Berikan ASI dan MP ASI yang cukup dengan baik, ASI eksklusif sampai 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI 6 sampai 23 bulan, berikan MP ASI yang cukup dan baik pada usia 6 sampai 23 bulan. Jaga kesehatan bayi dan anak melalui imunisasi, kebersihan, stimulasi, kebiasaan baik makan sayur, buah, lauk pauk, dan protein tinggi,” jelas Prof. Dr. Hardiansyah.

Penyebab obesitas

Obesitas bukan hanya disebabkan karena kurang aktivitas fisik dan makanan, tetapi ada banyak penyebabnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved