Sabtu, 4 Oktober 2025

Polemik Ucapan Arteria Dahlan

Arteria Dahlan Banjir Kritikan setelah Minta Kajati yang Berbahasa Sunda Dicopot

Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan banjir kritikan usai meminta Kajati yang berbahasa Sunda dipecat.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Daryono
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan saat mengunjungi Mabes Polri, Senin (6/7/2020) 

"Ada yang melihat perbedaan jadi sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan."

"Saya menyesalkan statement pak Arteria Dahlan terkait bahasa Sunda yang sudah ada ribuan tahun jadi kekayaan nusantara ini," kata Emil, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (19/1/2022).

Tiktokers Randy Permana bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam aksi berbagi bertajuk #banggaberbagi.
Tiktokers Randy Permana bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam aksi berbagi bertajuk #banggaberbagi. (dok pribadi)

Baca juga: Arteria Dahlan Mesti Direcall Karena Melecehkan Bahasa Sunda

Emil menambahkan, jika Arteria tidak nyaman dengan Kajati yang berbahasa Sunda dalam rapat, cukup disampaikan saja.

Namun, ketika sikap Arteria sampai meminta Kajati tersebut dipecat, Emil menilai hal itu sangat berlebihan.

"Kalau tidak nyaman tinggal disampaikan.Tetapi, kalau bentuknya meminta untuk diberhentikan jabatan terlalu berlebihan," jelas dia.

Gubernur Jabar ini menyebut pernyataan Arteria telah menyakiti masyarakat Sunda.

Untuk itu, ia mendesak Arteria untuk meminta maaf atas pernyataannya.

"Ini menyinggung warga sunda di mana-mana. Saya imbau pak Arteria Dahlan meminta maaf. Kalau tidak dilakukan akan terjadi ekskalasi," lanjutnya.

Tokoh Masyarakat Nilai Sikap Arteria Tak Elok

Sementara itu, kritikan juga datang dari tokoh Jawa Barat sekaligus Purnawirawan TNI, Mochamad Iriawan.

Menurut Iriawan, tidak seharusnya seorang anggota DPR mempersoalkan penggunaan bahasa sunda.

“Ini (Sunda) adalah kekayaan bangsa kita, jangan dipermasalahkan,” ucap Iriawan, Selasa (18/1/2022) melansir Tribunnews.com.

Kata Iriawan, meminta pemberhentian seseorang karena penggunaan bahasa daerah dalam sebuah rapat tentunya adalah suatu yang tidak elok.

Mochamad Iriawan
Mochamad Iriawan (tribunnews.com/majid)

Bahkan berpotensi melukai perasaan masyarakat yang menggunakan serta mencintai bahasa daerah tersebut.

“Bagi saya tidak ada masalah apapun, mau menggunakan bahasa daerah manapun di Nusantara ini selama bisa dipahami peserta rapat atau acara yang kita pimpin,” imbuhnya.

Baca juga: Tekan Penyebaran Omicron, Moeldoko: Syarat Perjalanan ke Luar Negeri Tujuan Wisata Perlu Diperketat

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved