Virus Corona
Bukan Penyekatan, Kemenhub Tegaskan Posko Perjalanan untuk Layani Screening dan Vaksinasi
Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati tegaskan pemerintah membuka posko-posko pelayanan screening dan vaksinasi gratis jelang Nataru
"Pada kurun waktu tersebut, ada ketentuan anak dibawah 12 tahun ini harus memiliki bukti PCR dengan masa berlaku 3 kali 24 jam," kata Eva dikutip dari Kompas Tv, Selasa (21/12/2021).
Sementara itu, bagi calon penumpang di usia 17 tahun ke atas harus sudah divaksin lengkap.
Baik itu dosis pertama maupaun dosis kedua.
Baca juga: Uni Eropa Beri Lampu Hijau Penggunaan Vaksin Covid-19 Novavax, Punya Efikasi 90%
"Dan calon penumpang di atas rentang usia 12 sampai dengan 17 tahun ini juga sudah wajib memiliki bukti vaksin."
"Hanya saja masih diperkenankan sampai dengan dosis pertama," jelas Eva.

Mobilitas Jelang Nataru, Meningkat
Menjelang momen Natal dan Tahun Baru 2022, terjadi peningkatan aktivitas perjalanan di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Calon penumpang terlihat ramai memadati ruang tunggu keberangkatan.
Dengan meningkatnya jumlah penumpang ini, pemerintah terus mengingatkan kepada masyarakat untuk terus waspada.
Termasuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat demi menghindari penyebaran Covid-19.
Baca juga: Ini Skenario Pemerintah Hadapi Kemungkinan Meningkatnya Kasus Covid-19 Varian Omicron
Sementara itu, peningkatan mobilitas juga terjadi di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
Bahkan, Pangdam Jaya Mayjen Mulyo Aji menyebut jumlah kedatangan para penumpang dari luar negeri mencapai 4.000 orang per hari.
"Sehingga kita perlu penambahan (pos screening) di beberapa titik."

"Memang kita persiapannya sudah cepat, namun demikian yang di bandara ini jumlahnya banyak."
"Bahkan sekarang ini kita evaluasi ulang bagaimana acara mempercepat proses (screeningnya) karena kemarin jumlah (penumpang) 4.000 orang, dan ini tadi datang sebanyak 3.700 an orang."
Baca juga: Jangan Panik, Segera Lakukan Ini Jika Anak Bergejala KIPI Setelah Vaksinasi Covid-19
"Sehingga proses (untuk screeningnya) tidak sesederhana itu, karena mereka harus mengisi formulir, harus mengisi data perjalanan dan itu yang mungkin (membuat antrean) panjang," kata Mayjen Mulyo Aji dikutip dari Kompas Tv, Selasa (21/12/2021).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)