Erupsi Gunung Merapi
Merapi Siaga, Gunung Awu Waspada, Masyarakat Diminta Hentikan Aktivitas Wisata dan Tambang di Merapi
Pelaku wisata juga diimbau tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawan sejauh 5 kilometer dari puncak Merapi.
Kejadian vulkanik tersebut mengindikasikan adanya tekanan magma dari dalam gunung api tersebut.
Kata Andiani, ada potensi terjadinya erupsi magmatik berupa lontaran lava pijar maupun erupsi fraktif yang menyemburkan gas.
Selain itu, ia juga menyebut bila terjadi pembongkaran kubah lava bisa muncul potensi aliran lahar yang terbawa oleh air hujan.
Baca juga: UPDATE Kondisi Gunung Merapi Hari Ini: 134 Gempa Guguran, Guguran Lava Pijar Bergerak ke Barat Daya
"Bahaya lainnya adalah emisi gas dari dalam gunung api seperti CO, CO2, H2SN2 dan CH4. Gas-gas tersebut bisa membahayakan jiwa, jika konsentrasi yan dihirup lebih dari batas aman," ujar Andiani.
Diketahui, Gunung Awu memiliki potensi erupsi dengan eksplosivitas tinggi dan secara historis paling banyak menelan korban dibandingkan gunung api lainnya di Sulawesi Utara.
Ia juga menyebut Gunung Awu pernah memakan korban sedikitnya 5.301 jiwa dan menjadikannya sebagai gunung api paling mematikan keempat di Indonesia.
Terakhir Gunung Awu erupsi pada Juni 2004, ketika itu terjadi erupsi yang menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 KM di atas puncak kawah dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya yang memiliki diameter sekitar 370 meter dan tinggi 30 meter. (Tribun Network/kps/van/wly)