Minggu, 5 Oktober 2025

Ridwan Kamil Berniat Gabung Parpol, Politikus Demokrat: AHY dan Kang Emil Punya Hubungan Baik

Partai Demokrat menyambut baik keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) yang berniat bergabung dengan partai politik pada tahun 2022.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
KOMPAS.com Muhamad Syahri Romdhon / TRIBUNNEWS.com Irwan Rismawan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat menyambut baik keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) yang berniat bergabung dengan partai politik pada tahun 2022 mendatang.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyatakan, Demokrat menghormati niat Ridwan Kamil bergabung dengan partai politik manapun termasuk ke Demokrat.

"Partai Demokrat terutama Mas Ketum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) memiliki hubungan yang baik dengan Kang Emil. Kami akan menghormati partai mana pun yang nantinya menjadi pilihan hati dan pilihan politik Kang Emil untuk berlabuh," kata Kamhar melalui keterangannya, Jumat (3/12/2021).

"Termasuk jika nantinya berketetapan hati menjadi bagian dari keluarga besar Partai Demokrat. Kami tak akan berandai-andai, sepenuhnya berpulang kepada Kang Emil," lanjut dia.

Terkait pemilihan presiden (pilpres), Kamhar menyebut hingga kini Partai Demokrat belum menjadikannya sebagai agenda prioritas.

Meskipun diakuinya, banyak aspirasi para kader untuk mendorong dan memperjuangkan Ketua Umum Demokrat AHY pada 2024 mendatang.

"Namun sesuai arahan Mas Ketum dan agenda prioritas Partai Demokrat, kami masih berfokus pada konsolidasi internal dan kerja-kerja nyata membantu meringankan penderitaan rakyat yang terdampak pandemi Covid-19. Pada saatnya nanti Partai Demokrat akan mempresentasikan kepada publik sikap politik Partai Demokrat terkait Pilpres 2024," ucapnya.

Siap Maju Pilpres 2024

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memutuskan akan masuk partai politik pada 2022.

Keputusan ini sekaligus akan menguatkan rencananya maju dalam Pilpres 2024.

Ridwan Kamil mengatakan hal ini saat tampil di acara Future Leader yang digelar Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (2/12/2021). Saat itu dia menjawab pertanyaan mengenai kemungkinan ia mencalonkan diri dalam Pilpres 2024.

Menurutnya, pilihan politiknya ke depan berlandaskan realita dan dua pilihan. Pintu pertama adalah melanjutkan periode dua sebagai Gubernur Jabar.

"Kalau saya pilih kiri, 2024 saya ikut Pilgub lagi. Atau pintu kedua, kepemimpinan nasional. Karena kan Pak Jokowi selesai dalam dua periode,” katanya.

Baca juga: Sekjen PAN: Kami Miliki Persamaan Visi dengan Ridwan Kamil

Menurutnya, ia akan selalu mendapatkan pertanyaan terkait Pilpres 2024, karena publik bertanya siapa yang akan melanjutkan kepemimpinan usai Jokowi.

Maju dalam kontelasi nasional menurutnya membutuhkan tiga modal besar, yakni elektabilitas dan popularitas, dua logistik, lalu ketiga partai yang dalam sistem demokrasi menjadi kendaraan untuk maju.

“Dua modal itu saya belum punya. Duit tidak ada, partai juga belum. Yang saya miliki sekarang elektabilitas dan kesukaan,” tuturnya.

Karena belum memiliki modal logistik dan berpartai, dirinya saat ini tengah meningkatkan kinerja. Jika upaya ini direspon partai politik dengan meminangnya untuk maju, Ridwan Kamil memastikan pihaknya tidak akan menolak.

Baca juga: Waketum Arsul Sani Rayu Ridwan Kamil Gabung PPP: Langsung Jadi Elite Partai

"Tapi politik tahu diri itu, saya harus tahu diri, anda itu siapa. Diusung partai belum pasti, kalau nggak, saya tahu diri. Kalau tidak ada partai, saya akan melanjutkan menjadi gubernur. Tapi kalau ada partai butuh tokoh elektabilitas yang lumayan, saya dihitung, saya bismillah,” katanya.

Dibanding menunggu dipinang, Ridwan Kamil akhirnya memutuskan dirinya akan masuk partai politik pada tahun depan.

“Sudah saya putuskan, tahun depan saya akan masuk parpol. Warnanya yang mana, taplak ini, warna baju satpam, hijab merah, saya belum tahu. Yang pasti, yang paling Pancasilais, karena Pancasila itu nomer satu. Tidak boleh terlalu kiri, kanan, politik jalan tengah lah yang saya pilih,” katanya.

Menurutnya posisi politik di tengah saat ini dibutuhkan untuk merangkul yang di kiri dan kanan.

Di luar itu, Ridwan Kamil juga sudah mempelajari dua Pilkada yang dia ikuti untuk bisa memenangkan sebuah kontestasi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved