Perusahaan Farmasi Novavax Inc Mulai Kembangkan Vaksin untuk Cegah Varian Omicron
Perusahan farmasi di dunia sedang mengembangkan vaksin baru untuk menghadapi virus varian Omicron, salah satunya perusahaan Novavax Inc.
TRIBUNNEWS.COM - Perusahan farmasi di dunia sedang mengembangkan vaksin baru untuk menghadapi virus corona varian Omicron, satu di antaranya perusahaan Novavax Inc.
Melansir Indonesia.go.id, Novavax Inc mulai mengerjakan vaksin Omicron serta akan menyiapkan suntikan untuk pengujian dan pembuatannya dalam beberapa minggu ke depan.
Pengembang vaksin mengklaim, sudah memulai mengembangkan protein lonjakan khusus berdasarkan urutan genetik varian yang diketahui, B.1.1.529.
"Pekerjaan awal akan memakan waktu beberapa minggu,” ucap juru bicara perusahaan, dilansir dari CNA, Minggu (28/11/2021).
Baca juga: Moderna: Vaksin Booster untuk Tangkal Varian Omicron Siap di Maret 2022
Baca juga: Varian Omicron Ditemukan di Arab Saudi, Jemaah Umrah Asal Indonesia Tetap Bisa Berangkat

Novavax akan mengajukan persetujuan Amerika Serikat pada akhir tahun ini.
Pengajuan persetujuan juga dilakukan dengan European Medicines Agency dan Kanada.
Diketahui, Novavax Inc telah memulai pembuatan vaksin virus Covid-19 sejak Januari 2020.
Empat bulan kemudian, perusahaan tersebut melancarkan uji coba klinis untuk vaksin.
Pada bulan Juli Pemerintah Amerika Serikat memberikan dana sebesar 1,6 miliar USD untuk mendukung uji coba dan pembuatan vaksin.
Uji coba tahap II pun dilakukan pada bulan Agustus terhadap 2.900 warga Afrika Selatan.
Sebulan setelahnya, Novavax melangsungkan uji coba tahap III di Inggris terhadap 15.000 sukarelawan.
Uji coba di Inggris ini dilanjutkan terhadap 30.000 masyarakat Inggris.
Akan tetapi, uji coba ditunda karena terdapat masalah pembuatan dosis untuk penelitian.
Hasil uji coba vaksin Novavax di Inggris menunjukkan efikasi sebesar 89%.
Angka ini diperoleh selama tujuh hari setelah penerima vaksin menerima dua dosis vaksin.
Namun, di Afrika Selatan, kemanjuran vaksinnya hanya 60% pada seseorang tanpa HIV.
Perbedaan tingkat kemanjuran di Inggris dan Afrika Selatan disebabkan lingkungan sosial ekonomi yang dapat memengaruhi kekuatan penularan oleh SARS COV-2 serta perbedaan varian virus corona yang berkembang di masing-masing negara.
Varian virus tersebut memengaruhi kerentanan terhadap antibodi dalam tubuh seseorang, baik dari bentukan vaksinasi atau oleh infeksi alami.
Berdasarkan bukti ilmiah, vaksin Novavax merupakan vaksin pertama yang dapat melindungi orang dari varian yang beredar di Afrika Selatan.
Meskipun kemanjuran vaksin Novavax hanyalah 60% terhadap semua penyakit Covid-19 yang parah, namun angka efikasi tersebut telah melampaui kriteria dari World Health Organization (WHO) dan badan otoritas lainnya.
Berbeda dari jenis vaksin lainnya, vaksin keluaran Novavax dibuat dengan teknologi yang lebih baru berbasis protein.
Vaksin Novavax bekerja dengan mengajarkan sistem kekebalan untuk membuat antibodi terhadap protein lonjakan tersebut.
Perusahan Farmasi Lainnya
Salain Novavax, pengembang vaksin lainnya, seperti BioNTech, Moderna, dan Johnson & Johnson, juga tengah menguji efektivitas suntikan vaksinnya terhadap varian Omicron.
Perusahaan farmasi BioNTech dan Moderna berencana memperbarui vaksin Covid-19 buatannya agar dapat lebih efektif melawan varian Omicron atau B.1.1.529.
BioNTech, salah satu perusahaan yang berkolaborasi dengan Pfizer dalam membuat vaksin, menyampaikan pihaknya membutuhkan lebih banyak data untuk menentukan apakah perusahaan perlu memperbarui vaksinya agar efektif melawan Omicron.
BioNtech berharap data-data baru soal Omicron bisa didapat dalam dua minggu ke depan agar mempercepat keputusan.
Pfizer dan BioNTech, memperkirakan dapat memproduksi vaksin yang telah diperbarui dalam waktu kurang lebih 100 hari.
BioNTech juga mengeklaim dapat mendesain ulang vaksin miliknya dalam waktu enam minggu.
Selain itu, Moderna juga menyampaikan pihaknya tengah mengerjakan pengembangan vaksin booster untuk menghadapi varian Omicron.
Moderna sedang melakukan pengujian dosis yang lebih tinggi terhadap vaksin yang tersedia saat ini.
Moderna mengatakan, pihaknya juga tengah mempelajari kandidat vaksin booster lain untuk melindungi beragam varian virus corona.
"Dosis booster dari vaksin resmi merupakan satu-satunya strategi yang tersedia saat ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh yang berkurang," kata Moderna.
Adapun perusahaan Inovio Pharmaceuticals Inc mengaku telah mulai menguji kandidat vaksinnya, INO-4800, untuk mengevaluasi efektivitasnya terhadap varian baru.
Perusahaan ini memperkirakan pengujian akan memakan waktu sekitar dua minggu.
Inovio sendiri mengeklaim tengah merancang kandidat vaksin baru yang secara khusus menargetkan Omicron.
Awal bulan ini, Inovio melanjutkan uji coba tahap akhir vaksinnya di Amerika Serikat setelah 14 bulan ditahan secara klinis.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Omicron