Beragam Sebab Berdirinya Sejumlah Partai Politik Baru Jelang Pemilu 2024
Partai-partai baru bermunculan jelang kontestasi politik atau pemilu 2024 mendatang.
"Selain itu, munculnya tindak kekerasan rezim yang tak surut-surut, jelas menjadi sebab mengapa Partai Ummat harus ada. Pemerintah sejak beberapa tahun ini, seperti tak terkendali dan tak terkontrol," ucap Ridho.
"Visi kami jelas yaitu terwujudnya Indonesia sebagai negeri Baldatun Tayyibatun Wa Rabbun Ghafur dengan menegakkan nilai-nilai Ilahiah, Ukhuwah, Hurriyah, Musawah dan ‘Adaalah. Kami menargetkan duduk dalam 5 besar peserta pemilu," katanya.
Berbeda, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan partainya dihidupkan kembali setelah lama vakum karena disahkannya Omnibus Law.
Momen itu dipandang sebagai kekalahan telak secara politik bagi gerakan tani, gerakan nelayan, lingkungan hidup dan HAM, hingga gerakan buruh.
"Faktor inilah yang menyebabkan kami bersepakat harus ada partai politik untuk mendukung buruh, tani, nelayan, dan lainnya di parlemen," kata Said.
Selain itu, membangun demokrasi yang sehat, Said melihat tak ada jalan selain membentuk partai politik yang mengakomodasi kepentingan kelas pekerja.
Sebab Parpol merupakan salah satu pilar yang kuat selain civil society.
Partai Buruh, kata Said, memandang hal ini serius, karenanya mereka menargetkan
15-20 kursi di parlemen dalam Pemilu 2024.
"Jadi kalau kita ingin membangun demokrasi yang sehat, kaum buruh harus punya alatnya. Maka kami tidak memilih parpol lain, tapi akan memilih alat politik yang beridentitas kelas. Agar demokrasinya bisa terbangun dengan meningkatkan kesejahteraan negara atau well for state," ucap Said. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)