Sabtu, 4 Oktober 2025

Presiden Jokowi Harus Manage G20, Jangan Sampai Jadi Panggung Politik

Jokowi harus memanajemen perhelatan itu sedemikian rupa agar tidak terjadi competition stage bagi sejumlah tokoh

Tangkap layar YouTube Tribunnews
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio. 

G20 juga bisa dijadikan ajang bagi Indonesia untuk unjuk gigi mengenai berbagai aspek dalam negara. 

"Banyak hal yang bisa kita pamerkan, yang soft misalnya bagaimana mengelola kemajemukan budaya, perbedaan, alam.

Tidak banyak negara-negara seberagam kita, seindah kita," ungkapnya. 

Hal lain yang bisa dipamerkan, adalah keberhasilan pembangunan infrastruktur. 

"Bagaimanapun 7 tahun pemerintahan pak Jokowi ngebut membangun infrastruktur. Ini positif untuk kita tunjukkan. Juga sebagai upaya menaikkan investasi," ucap Sudirman. 

Selain itu, gelaran KTT G20 juga dinilai sebagai kesempatan untuk mengubah persepsi dunia mengenai diplomasi Indonesia. 

Sekaligus menepis pandangan bahwa Indonesia terlalu memblok suatu wilayah.

Delegasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi dan Kadin Indonesia yang dipimpin Menko Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Mantan Perdana Menteri Inggris yang juga Executive Chairman of the Tony Blair Institute for Global Change, di London, Inggris, Rabu waktu setempat (27/10/2021). Dalam pertemuan itu dibahas berbagai hal seperti Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim atau Conference of the Parties (COP26), Konferensi Tingkat Tinggi G2 dan Ibu Kota Baru. Selain Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, juga hadir Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie. TRIBUNNEWS.COM/IST
Delegasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi dan Kadin Indonesia yang dipimpin Menko Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pertemuan dengan Mantan Perdana Menteri Inggris yang juga Executive Chairman of the Tony Blair Institute for Global Change, di London, Inggris, Rabu waktu setempat (27/10/2021). Dalam pertemuan itu dibahas berbagai hal seperti Konferensi Internasional tentang Perubahan Iklim atau Conference of the Parties (COP26), Konferensi Tingkat Tinggi G2 dan Ibu Kota Baru. Selain Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, juga hadir Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

"Posisi kita dalam kancah global dilihat terlalu melihat ke dalam. Kita perbaiki persepsi itu dalam gelaran ini," ucap Sudirman. 

Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin menyampaikan pentingnya peran pemuda dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia.

"Sebagai tuan rumah, tentu menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk menyampaikan pemikiran-pemikiran brilian pemuda Indonesia untuk kepentingan nasional maupun internasional," beber Puteri.

Lembaga KedaiKOPI sendiri melakukan survei terkait persepsi lingkungan hidup bagi anak muda dalam hal ini Gen Y dan Gen Z. 

Hasilnya 81 persen menyatakan, Indonesia darurat akan perubahan iklim.

Survei ini dilakukan pada 14-21 Oktober 2021 dengan total 1.200 responden secara nasional. 

Survei dilakukan dengan wawancara melalui telepon. 

Mereka yang mengikuti survei ini berada dalam usia 14-40 tahun (Gen Y dan Gen Z).
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved