Selasa, 7 Oktober 2025

Wawancara Eksklusif

Wamen LHK: Negara Maju Boleh Tekan Indonesia Pelihara Hutan, Tapi Harus Ada Timbal Balik

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengungkap pentingnya memelihara hutan sebagai paru-paru dunia.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Larasati Dyah Utami
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Dr Alue Dohong saat berbincang dengan Tribunnews.com di kantor LHK, Kamis (28/10/2021). 

Kemudian ada kerjasama dengan Forest Carbon Partnership dengan World Bank di Kalimantan Timur, dimana Indonesia memproyeksi sekira USD 110 juta dari kegiatan itu.

Baca juga: Wamen LHK: Mangrove Fitur Alami Signifikan Redam Abrasi Laut

Akan tetapi jumlah itu masih terlalu kecil.

Namun, pihaknya berupaya memperoleh hak atas pemeliharaan hutan, sebagaimana yang tertuang dalam Paris Agreement.

“Jadi ada ya. Tapi itu masih kecil, kita ingin banyak. Dan kita jangan melihat dari karbonnya saja kalau hutan tropis. Ada jasa lingkungan lainnya di ekosistem hutan itu. Tidak hanya karbon di pohon, tapi ada keanekaragaman hayati kemudian terkait ekowisata, jasa lingkungan lainnya hydro geothermal. Jadi harganya kalau kita ingin result base payment itu kalau dijanjikan unitnya satu bulan itu tidak hanya 5-10 dollar dong. Bisa saja jadi 100-200 dollar per ton. Nah ini sedang kita upayakan,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved