Minggu, 5 Oktober 2025

Hasyim Asy’ari Sebut Seorang Komisioner KPU Harus Punya Karakter Leadership yang Kuat

Jika anggota KPU hanya memiliki mental manajer akan selalu memilih jalan yang aman dan regulasinya tersedia

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Glery Lazuardi
Komisioner KPU RI, Hasyim Asyari 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Seleksi telah mengumumkan pembukaan pendaftaran calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Calon Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang akan berlangsung pada 18 Oktober sampai 15 November 2021.

Hasyim Asy’ari, Komisioner KPU mengatakan profil tentang anggota KPU sebagai pemimpin kepemiluan di tingkat nasional menjadi sesuatu yang penting dan harus menjadi catatan bagi Tim Seleksi.

Hal ini dikarenakan lingkup kerja antar lembaga bersifat nasional sebagaimana yang diamanatkan konstitusi.

Sehingga, profiling anggota KPU yang memiliki leadership yang kuat dalam kepemiluan menjadi sesuatu yang penting.

“Pandangan saya bukan sekadar manajer kepemiluan. Saya kira leader dengan manajer ini punya karakter yang berbeda,” kata Hasyim Asyari dalam Dialog Virtual ‘Masukan KPU terkait Penyelenggaraan Pemilu’, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Mengintip Munas Ikafu Rasa Pilpres: Ada Bilik dan Kotak Suara Berlogo KPU

Misalnya dalam pengambilan risiko di tengah banyaknya pilihan yang sulit, menurutnya, anggota KPU harus memiliki pandangan progresif, karena tidak semua tercatat dalam aturan perundang-undangan.

Pandangan hukum progresif terkadang menjadi satu jalan alternatif dalam pengambilan kebijakan.

Meskipun begitu, tentu saja ada risikonya.

“Pengalaman kemarin, Pemilu 2019 dan Pilkada 2020, mas Arif Budiman dan saya sudah pernah jadi tersangka karena mau menegakkan keputusan Mahkamah Konstitusi calon yang tidak memenuhi syarat karena batas waktu,” ujarnya.

Menurutnya, jika anggota KPU hanya memiliki mental manajer akan selalu memilih jalan yang aman dan regulasinya tersedia, berbeda dengan tipe leader atau pemimpin.

Hal ini menjadi catatan yang penting, bagi Hasyim menjadi anggota KPU Pusat, memiliki kepemimpinan dalam kepemiluan menjadi sesuatu hal yang penting.

Baca juga: 4 Ruangan KPU Tanjung Jabung Timur Masih Disegel Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pilkada

Termasuk di antaranya memiliki cara pandang yang visioner, antisipatif, manajemen risiko yang kuat dan terukur, kemampuan komunikasi yang memadai, transformatif, adaptif,

“Kita bekerja bukan sendirian, tapi sebuah team work yang sifatnya kolegial, kemampuan komunikasi dan bisa beradaptasi dengan tim menjadi sesuatu hal yang penting,” ujarnya.

Kedua personil yang akan bekerja di KPU juga harus memiliki kompetens yang berbasis dari ruang lingkup kerja yang ditentukan undang-undang, pengalaman, dan pengetahuan yang memadai.

Sehingga, adaptasinya tidak terlalu lama dan bisa langsung bekerja.

Baca juga: Beban dan Tugas Pemilu 2024 Sangat Berat, Ahli Hukum Khawatir: Jangan-jangan KPU Akan Di-KPK-kan

Ketiga, penting juga mencari anggota KPU yang mampu mendefinisikan karakter kelembagaan KPU yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

Hal tersebut dikarenakan masih sering terdengar di luar, yang merasa KPU pada periodenya adalah yang paling baik, paling berjasa dibandingkan KPU generasi berikutnya.

Padahal menurutnya salah satu karakter KPU bersifat tetap, yang artinya sejak dibentuk hingga kapan pun, sepanjang Pemilu ada, lembaga KPU itu tetap ada.

“Yang ada adalah pertumbuhan dan perkembangan. Sebisa mungkin kita hindari defisit dalam penyelenggaraan Pemilu atau per-KPUan,” kata Hasyim.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved