Pinjaman Online
Teror Nasabah Berujung Bunuh Diri, Gaji Puluhan Juta Buat Gembong Pinjol Ilegal Kehilangan Nurani
Terungkap cerita kawal mula pekerjaan karyawan pinjol ilegal yang teror Ibu di Wonogiri hingga bunuh diri. tak perlu pendidikan tinggi, tapi bergaji
HH menerangkan karyawan nantinya akan mendapatkan pelatihan sebelum bekerja di perusahaan pinjol ilegal tersebut.
Sebaliknya, HH menyatakan gaji yang besar membuatnya bertahan bekerja di pinjol ilegal tersebut.
Apalagi, dia sebelumnya hanya bekerja sebagai wiraswasta dan tidak lulus sekolah.
"Digaji Rp 15 juta sebulan. Sudah 9 bulan terakhir," tukasnya.
SMP pun tak lulus
AY (29) anggota komplotan pinjaman online ilegal mengaku tidak mau keluar kerjaan (resign) karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Apalagi, kata AY, dirinya tak tamat mengenyam pendidikan di bangku sekolah.
Terakhir, dia harus putus sekolah saat masih di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Kan masih butuh uang, belum dapat kerjaan. Saya sekolah gak sampe lulus. SMP keluar," kata AY.
AY juga mengaku baru bergabung perusahaan pinjol ilegal itu selama 3 bulan terakhir. Dia pun digaji sekitar Rp5 juta per bulan oleh pihak perusahaan.
"Saya bekerja baru 3 bulan. Gajinya Rp5 juta. Saya bekerja di rumah semua," ungkap dia.
AY menyatakan pihaknya awalnya tidak tahu bekerja di perusahaan pinjol ilegal. Pasalnya, dia hanya bertugas meneruskan SMS yang dikirimkan dari pihak perusahaan ke peminjam.
Dia mengungkapkan tidak memiliki akses untuk melihat pesan yang diteruskannya kepada peminjam.
Baca juga: Digaji Rp 15 Juta, Cerita Karyawan Pinjol Jadi Tersangka Teror Ibu di Wonogiri Berujung Bunuh Diri
Karena itu, dia tidak mengetahui pesan itu berisikan teror hingga membuat Ibu di Wonogiri bunuh diri.
"Saya baru tau ini pinjol ilegal di bulan 1 setelah kerja, saya baru 3 bulan. Udah sadar sebelum ditangkap. Cuman kan namanya butuh duit," tukas AY.