Kamis, 2 Oktober 2025

Mengenal Upacara Ngaben, Berikut Asal-usul, Tujuan dan Jenisnya

Ngaben merupakan prosesi upacara pembakaran jenazah atau kremasi. Berikut asal-usul Upacara Ngaben, tujuan dan jenisnya.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi Upacara Ngaben di Bali - Ngaben merupakan prosesi pembakaran jenazah atau kremasi. Berikut tujuan dan jenisnya. 

Sedangkan antahkarana sarira adalah yang menyebabkan hidup atau Sanghyang Atma.

Ketika manusia meninggal, badan tidak dapat difungsikan lagi.

Sementara atma (jiwa/roh) yang sudah terlalu lama dalam tubuh dan dikungkung suksma sarira harus segera meninggalkan badan, karena jika terlalu lama, atma akan menderita.

Manusia yang telah meninggal dunia perlu diupacarakan untuk mempercepat proses kembalinya badan kasar ke sumbernya di alam, yakni panca mahabhuta: pertiwi (tanah), apah (air), teja (api), bayu (udara), dan akasa (ruang).

“Proses inilah yang disebut Ngaben,” tulis I Nyoman Singgin Wikarman.

Jika Ngaben ditunda terlalu lama, rohnya akan gentayangan dan menjadi bhuta cuwil.

Demikian pula bila yang orang meninggal dunia dikubur di tanah tanpa upacara yang patut.

Hal itu disebabkan karena roh-roh tersebut belum melepaskan keterikatannya dengan alam manusia.

Maka, perlu diadakan upacara Ngaben bhuta cuwil.

Pelaksanaan Upacara Ngaben

Dalam upacara Ngaben, seluruh penghuni banjar (setingkat rukun warga) harus membantu dalam persiapan.

Banyak persembahan yang disiapkan dan berbagai keperluan arak-arakan yang dibuat.

Dua hal penting yang harus dibuat adalah badé dan patulangan.

Badé ialah menara mirip pagoda dengan jumlah ganjil untuk mengusung jenazah.

Patulangan merupakan sarkofagus dengan bentuk hewan atau makhluk mitologi tempat jenazah nantinya dikremasi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved