PTM Terbatas di Depok Sudah Dimulai, Pemkot: Sekolah Langgar Prokes, PTMT akan Dihentikan
Pemerintah Kota Depok akan menghentikan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas jika sekolah melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Adapun orang tua/wali peserta didik dapat memilih PTMT atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi anaknya dengan hadiah surat pernyataan.
Dikutip dari berita.depok.go.id, sekolah wajib melaporkan kebijakan PTMT pada laman http://sekolah.data/kemendikbud.go.id/kesiapanbelajar/kebijakan/kabkota.
Termasuk, laporan pemantauan dan evaluasi PTMT pada laman http://sekolah.data.kemendikbud.go.id/kesiapanbelajar/.
Baca juga: Hari Ini PTM se-Bali Dimulai, Sekolah Diminta Tidak Melakukan Pungutan Biaya Seragam
Selain itu, PTMT hanya dilaksanakan dua hari per minggu dengan durasi maksimal dua jam per pertemuan.
Siswa diwajibkan memakai masker bedah dua lapis atau masker bedah satu lapis dan masker kain, serta menerapkan etika batuk/bersin.
Kemudian, harus memberikan pengumuman di seluruh area satuan pendidikan secara berulang terkait penerapan protokol kesehatan.
Terakhir, menggunakan alat belajar pribadi, dilarang pinjam meminjam peralatan belajar.
Harapan Orang Tua Siswa
Sekolah tingkat PAUD hingga SMP di Kota Depok memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada Senin (4/10/2020).
Dibukanya kembali pembelajaran tatap muka pun mendapat sambutan antusias dari orang tua siswa, sebagaimana dilansir WartakotaLive.com.
Ahmad Yani, warga Bedahan, Kecamatan Sawangan, mengaku sangat senang dengan digelarnya kembali sekolah tatap muka.
"Pastinya senang karena anak-anak kembali ke sekolah," kata Ahmad, Minggu (3/10/2021).
Ahmad sendiri memiliki 2 anak yang sedang duduk di bangku sekolah.
"Satu anak saya di kelas 2 SMP di pondok pesantren, satu lagi di MI Fa'rul Hidayah Sawangan," ujarnya.
Ia juga merasa kerepotan ketika anak-anak belajar dari rumah.