Tempe, Kelapa, dan Rempah-rempah Disebut Bisa Gerakkan Pemulihan Ekonomi Nasional
Sebagai pendorong pemulihan ekonomi nasional, sektor makanan dan minuman diyakini Masrura akan menjadi primadona
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil modal budaya dari industri kreatif, produk kuliner, serta hasil pertanian seperti tempe, kelapa dan rempah-rempah disebut dapat menggerakkan pemulihan ekonomi nasional yang menurun akibat pandemi Covid-19.
"Hal ini dapat dilakukan apabila modal sosial budaya dapat dikomodifikasi dan ditransformasi menjadi modal ekonomi, serta dapat diproduksi secara masal dan digunakan secara luas oleh masyarakat guna mengerakkan perekonomian dalam rangka membantu pemulihan perekonomian nasional,” kata Ketua Tim Perumus Dr. (C). Hj. Masrura Ram Idjal, S.E., M.Sc. selaku perwakilan Peserta PPRA 62 Lemhannas RI, Jumat (27/8/2021).
Hal ini disampaikan Masrura dalam Seminar Nasional 'Modal Sosial dan Budaya: Menggali Kekuatan Sosial Budaya untuk Mendorong Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional' secara daring.
Baca juga: Sandiaga Dukung Pengembangan Event Kreatif untuk Pertumbuhan Ekonomi
Sebagai pendorong pemulihan ekonomi nasional, sektor makanan dan minuman diyakini Masrura akan menjadi primadona, terutama pada sektor industri pariwisata yang mengembangkan wisata kuliner.
Menurutnya, industri kecil dan menengah (IKM) pada sektor makanan minuman pun menjadi penyumbang terbesar PDB bila dibandingkan dengan perusahaan besar. Tenaga kerja yang diserap pun mencapai 42,5% dari total jumlah pekerja di semua sektor IKM.
“Aneka pangan kita telah banyak dikenal di seluruh penjuru dunia. Rendang, tempe, tahu, gudeg, sate, bakso dan nasi goreng, adalah sederetan sebagian kecil dari masakan khas Indonesia yang telah dikenal di dunia,” lanjut Masrura.
Indonesia dengan keberagaman adat, suku dan budaya memiliki keanekaragaman kuliner sesuai daerahnya masing-masing.
Baca juga: Sebut Angka Kasus Covid-19 Turun, Jokowi Harap Ekonomi Indonesia Dapat Mulai Naik Lagi
Jika ini dikemas dengan baik dan didukung ilmu pengetahuan serta teknologi, Masrura mengatakan hal itu akan menjadikan Indonesia sebagai destinasi kuliner terbesar di dunia.
Untuk itu, perlu juga dibangun literasi digital bagi pelaku UMKM untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional di sektor kuliner.
Saat pembukaan seminar, Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo menyampaikan bahwa modal sosial dan budaya perlu dimaksimalkan untuk atasi krisis.
“Penggunaan modal sosial dan budaya dapat mendorong pemulihan bangsa akibat krisis dan terciptanya tatanan kebiasaan baru,” kata Gubernur Lemhannas RI, Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo .
Seminar yang diselenggarakan secara daring ini menjadi salah satu indikator dari kemampuan para peserta PPRA 62 dalam menyerap dan memahami berbagai materi selama mengikuti pendidikan di Lemhannas RI.
"Melalui seminar ini pula, para peserta dapat menuangkan ilmu pengetahuannya untuk menyusun hasil seminar yang strategis dengan menggunakan kemampuan berpikir secara komprehensif, integral, holistik dan sistemik,” lanjut Agus Widjojo.
Dalam kondisi perekonomian Indonesia saat ini, Agus menilai perlu adanya upaya pemulihan ekonomi nasional dengan mendayagunakan kekuatan modal sosial dan budaya yang telah berkembang di masyarakat dan perlu digali dan ditransformasikan ke dalam pengembangan institusional, ekonomi dan human capital.