Olimpiade 2021
Windy Cantika Aisah Ikuti Jejak Ibunda Jadi Atlet Angkat Besi Ketimbang Jadi Dokter
Windy Cantika Aisah, menjadi perbincangan sebab raihan medalinya adalah medali pertama yang diraih Indonesia di ajang olahraga empat tahunan tersebut.
Saya ucapkan terima kasih juga kepada seluruh bangsa Indonesia yang sudah mendukung Dan mendoakan Cantika. Saya sebagai keluarga, bahagia luar biasa. Karena anak saya bisa menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia.
Sejak kapan putri ibu mengenal olahraga angkat besi? Satu olahraga yang langka. Artinya tidak banyak dikenal begitu banyak orang, tapi putri ibu malah menekuni olahraga ini.
Cantika latihan dari usia Sekolah Dasar (SD), saya latih dari kelas 2 atau kelas 3 SD di depan rumah. Awalnya dia pakai paralon atau pipa.
Barbelnya (dibuat) pakai semen awalnya. Di rumah-rumah saja, (belajar) teknik-tekniknya dulu. Kelas 5 SD dia sudah bisa angkatan snatch 20 kg, beranjak 30 kg.
Saya daftarkan di pengcab. Saya antar jemput tiap latihan. Nah di pengcab sudah bagus, ikut porda, alhamdulilah dia kelas 6 SD sudah ikut porda, dapat medali emas juga.
Bagaimana Cantika mengenal angkat besi? Apa dulu ibu Siti juga atlet angkat besi?
Iya betul.
Jadi rupanya, buah tidak jatuh jauh dari pohonnya ya. Ibu Siti Aisah dulu ketika jadi atlet angkat besi prestasinya sampai tingkat apa?
Pernah saya ikut kejuaraan dunia di Amerika Serikat. Terakhir kejuaraan dunia di Indonesia, di balai sidang, tahun 1986-1987 kalau nggak salah. Saya dapat juara kedua dunia.
Jadi sepanjang karier ibu, apa pernah dapat medali emas bu?
Iya, kalau kejurnas saya dapat medali emas. Kalau kejuaraan dunia saya dapat medali perak saja. Atlet besi kan belum terkenal seperti sekarang.
Baca juga: Medali Perunggu Windy Cantika Aisah Berpeluang Jadi Perak, Peraih Emas Hou Zhihui Diminta Tes Doping
Kenapa ibu memilih Cantika sebagai atlet angkat besi? Sebenarnya putra putri ibu ada berapa?
Tiga, laki-laki dua, Cantika bungsu.
Di antara putra ibu, apa ada juga yang punya bakat sebagai atlet angkat besi?
Kakak-kakaknya juga atlet angkat besi, cuma hanya sampai di porda, dan kejurnas saja.
Sepanjang Cantika menekuni bidang angkat besi ini, pasti sudah mendapat sejumlah penghargaan dan bonus. Nah, biasanya penghargaan dan bonus itu dipakai untuk apa?
Saya tabung saja untuk masa depan Cantika. Karena kan kalau angkat besi nggak selamanya, olahraga itu ada batasnya. Jadi saya tabung untuk masa depannya Cantika. (tribun network/vincentius jyestha)