Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah, Pengamat : Tak Mengejutkan
Di tahun sebelumnya, Indonesia telah masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah tinggi.
GDP merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara.
Baca juga: Permintaan Meningkat, Depot Isi Ulang Oksigen di Manggarai Patok Harga Wajar Rp 18.000 Per Kubik
Hal seperti itu yang menyebabkan pendapatan perkapita menjadi turun lebih dalam.
Ditambah lagi faktor pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi roda perekonomian.
“Saya kira wajar saja kita turun, tidak perlu digaduhkan.
Ini temporary akibat pandemi, ketika perekonomian membaik kita bisa kembali menjadi high middle income lagi,” papar Piter.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu mengungkapkan, pandemi Covid-19 merupakan sebuah tantangan yang besar.
Krisis kesehatan telah memberi dampak sangat mendalam pada kehidupan sosial dan aktivitas ekonomi global.
“Pandemi telah menciptakan pertumbuhan ekonomi negatif di hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, di 2020.
Dengan demikian, maka penurunan pendapatan per kapita Indonesia merupakan sebuah konsekuensi yang tidak terhindarkan," ujarnya.
Meskipun demikian melalui respon kebijakan fiskal yang adaptif dan kredibel, pemerintah dinilai mampu menahan terjadinya kontraksi ekonomi yang lebih dalam.
Adapun pada 2020, perekonomian Indonesia minus 2,1 persen, lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa negara G-20 dan Asia Tenggara (ASEAN).
Antara lain India minus 8 persen, Afrika Selatan minus 7 persen, Brazil minus 4,1 persen, Thailand minus 6,1 persen, Filipina minus 9,5 persen, dan Malaysia minus 5,6 persen. "Hanya beberapa negara yang masih dapat tumbuh positif di 2020 yaitu China 2,3 persen, Turki 1,8 persen, dan Vietnam 2,9 persen," pungkas Febrio.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Arif Budimanta mengatakan Indonesia masih dalam kategori negara berpendapatan menengah.
Pernyataan Arif tersebut merespon status Indonesia yang turun kelas menjadi negara dengan penghasilan menengah ke bawah, atau lower middle income country dari upper middle income, berdasarkan penilaian Bank Dunia.
"Indonesia pada dasarnya tetap terkategori sebagai negara berpendapatan menengah menurut Bank Dunia.