Sabtu, 4 Oktober 2025

Pembelajaran Tatap Muka

Soal Arahan Jokowi Mengenai Sekolah Tatap Muka, Begini Tanggapan Ketua Satgas IDI

Berikut tanggapan Ketua Satgas IDI Zubairi Djoerban soal arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait sekolah tatap muka.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Zubairi Djoerban - Berikut tanggapan Ketua Satgas IDI Zubairi Djoerban soal arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait sekolah tatap muka. 

Sehingga, kata Zubairi, pemerintah harus selalu memonitor dan evaluasi pelaksanaan sekolah tatap muka ini nantinya.

Ia mencontohkan, kasus klaster Covid-19 yang terjadi di salah satu sekolah di Pekalongan, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Baca juga: Hari Ini, 226 Sekolah di Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Berikut Daftarnya

"Prinsipnya, tugas kita adalah melindungi anak-anak kita. Makanya monitor dan evaluasi itu harus berjalan terus."

"Jangan baru dibuka, kemudian ditutup lagi karena banyak guru dan murid yang terinfeksi Covid-19. Lihat klaster sekolah di Pekalongan. Kan malah jadi tidak efektif," imbuh dia.

Tambahnya, ia memahami saat ini pemerintah dan sekolah sedang bekerja kerasa mempersiapkan pembelajaran tatap muka ini.

Zubairi berpesan kepada semua pihak untuk tetap konsisten menjalani protokol kesehatan.

"Maka itu, saya hanya bisa berpesan. Tolong perketat monitoring dan konsisten dalam menjalankan protokol. Terima kasih," jelasnya.

SIAP GELAR TATAP MUKA - Para guru di SD Negeri Tanah Tinggi 1, Kota Tangerang,  sedang mempersiapkan pemasangan perlengkapan protokol kesehatan, jelang dilaksanakannya pembelajaran tatap muka dan PPDB di sekolah, Rabu (2/6/2021). Dengan adanya perlengkapan prokes di tiap kelas ditambah dengan para guru yang sudah mendapatkan vaksinasi ini diharapkan para siswa nantinya bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan rasa aman dan nyaman sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
ILUSTRASI SIAP GELAR TATAP MUKA - Para guru di SD Negeri Tanah Tinggi 1, Kota Tangerang, sedang mempersiapkan pemasangan perlengkapan protokol kesehatan, jelang dilaksanakannya pembelajaran tatap muka dan PPDB di sekolah, Rabu (2/6/2021). Dengan adanya perlengkapan prokes di tiap kelas ditambah dengan para guru yang sudah mendapatkan vaksinasi ini diharapkan para siswa nantinya bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan rasa aman dan nyaman sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Menkes: Sekolah Tatap Muka Maksimal 2 Jam per Hari dan Kapasitasnya Hanya 25 Persen

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pembukaan kegiatan sekolah tatap muka dilakukan dengan sangat hati-hati.

Hal ini menyusul melonjaknya kasus Covid-19 di sejumlah daerah diantaranya yakni Kudus (Jateng) dan Bangkalan (Jatim).

"Berdasarkan kejadian ini, bapak presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati hati," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (7/6/2021).

Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Melonjaknya Kasus Covid-19 di Bangkalan Madura

Sekolah tatap muka rencananya akan dilakukan pada Juli mendatang.

Kegiatan belajar-mengajar yang awalnya dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas, kini diperketat menjadi 25 persen.

"Tatap muka dilakukan secara terbatas. Pertama hanya boleh maksimal 25 persen dari total murid," kata Budi.

Menkes Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran Berlangsung Hingga Juli 2021
Menkes Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran Berlangsung Hingga Juli 2021 (istimewa)

Baca juga: 300 Nakes di Kudus Terpapar Covid-19, Menkes : Kondisi Mereka Baik Karena Sudah Divaksinasi

Selain pembatasan kapasitas, durasi sekolah tatap muka juga dibatasi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved