Sabtu, 4 Oktober 2025

Seleksi Kepegawaian di KPK

Harun Al Rasyid Sebut Firli Bahuri Ngotot Lantik Pegawai KPK Jadi ASN Meski 2 Pimpinan Minta Ditunda

Harun Al Rasyid menyebut sudah tidak ada keputusan kolektif kolegial pada jajaran pimpinan KPK.

Editor: Adi Suhendi
Ist
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid saat hadir dalam acara Mata Najwa episode 'KPK Riwayatmu Kini' yang digelar Kamis (27/5/2021) kemarin. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Al Rasyid menyebut sudah tidak ada keputusan kolektif kolegial pada jajaran pimpinan KPK.

Ia mengatakan, sekitar 600 pegawai KPK yang dinyatakan lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sudah meminta untuk dilakukan penundaan pelantikan mereka menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bahkan, dirinya mengaku menerima informasi dua pimpinan KPK yakni Nurul Ghufron dan Alexander Marwata sempat ngotot untuk menunda pelantikan pegawai KPK menjadi ASN hingga polemik TWK selesai.

Namun, kata dia, Ketua KPK Firli Bahuri tetap teguh untuk melantik para pegawai menjadi ASN.

Baca juga: Besok Komnas HAM Periksa 8 Orang soal Dugaan Pelanggaran HAM dalam Proses Alih Status Pegawai KPK

"Dua pimpinan KPK (Nurul Ghufron dan Alexander Marwata) berdasarkan cerita ke kami juga sudah ngotot untuk tidak melantik terburu-buru sampai persoalan dan polemik TWK ini selesai, tapi Firli Bahuri tetap tak bergeming. Jadi sebenarnya sudah tidak ada kolektif kolegial di tubuh pimpinan KPK," kata Harun lewat keterangan tertulis, Rabu (1/6/2021).

Ia menilai, kengototan Firli Bahuri melantik 1.271 pegawai KPK menjadi ASN menujukkan pimpinan KPK tidak taat pada aturan maupun arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Pidato Firli Usai Lantik Pegawai KPK Jadi ASN: Perang Badar hingga Koruptor Pengkhianat Pancasila

"Kengototan dan pembangkangan terhadap undang-undang, arahan presiden, dan putusan MK semakin menunjukkan kepada kita semua bahwa mereka tidak taat pada aturan," kata Harun.

Ia menyebut, pimpinan KPK bahkan telah menutup mata dan telinga rapat-rapat guna menunjukkan Firli Bahuri memiliki kuasa selaku ketua lembaga antirasuah.

"Apalagi bila bicara tentang hati nurani rakyat, mereka menutup mata dan telinganya rapat-rapat hanya ingin menunjukkan bahwa pimpinan utamanya Firli Bahuri punya kuasa," ucapnya.

1.271 Pegawai KPK Diambil Sumpah Jadi ASN

1.271 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mereka semua disumpah untuk mengabdi kepada negara sebagai ASN.

"Bahwa saya akan mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan kepada saya, dengan penuh pengabdian dan kesadaran," ucap Ketua KPK Firli Bahuri saat membimbing sumpah para pegawai di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6/2021).

Hanya 53 pegawai yang datang secara langsung ke Gedung Juang KPK.

Baca juga: Periksa PNS Kemenkeu, KPK Dalami Perintah Angin Manipulasi Data Wajib Pajak

Sisanya mengikuti pelantikan secara daring.

Pelantikan itu didasari dengan surat keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam pelantikan para pegawai diberikan nomor induk kepegawaian (NIK).

Lalu, para pegawai akan diberikan tunjangan sesuai dengan jabatannya masing-masing.

Para pegawai juga menyampaikan sumpahnya untuk setia dengan negara, Pancasila, dan undang-undang yang berlaku.

Mereka juga disumpah untuk menjaga rahasia negara dalam pekerjaannya.

Baca juga: Pakar Nilai 700 Pegawai KPK yang Minta Pelantikan ASN Ditunda Perlu Dibiarkan: Mereka Abaikan Haknya

Para pegawai juga berjanji untuk bekerja dengan sungguh-sungguh setelah menjadi ASN.

Mereka bersumpah untuk tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi yang bisa merugikan orang lain.

"Kiranya tuhan menolong saya," ucap Firli.

Usai disumpah pegawai KPK diminta untuk menandatangani pakta integritas.

Sekretaris Jenderal KPK Cahya Hardianto Harefa dan Deputi pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menjadi yang pertama disumpah dan menandatangani pakta integritas.

Baca juga: Tanggapi Polemik KPK, Andi Arief Singgung Zaman SBY: Dulu, Kekuatan Kami di Parlemen Mampu Menjagamu

Usai tanda tangan mereka diberikan seragam dan tanda pengenal pegawai negeri.

Patut diketahui, sebanyak 1.274 pegawai KPK dinyatakan lolos dalam KPK.

Namun, hanya 1.271 orang yang akan dilantik menjadi ASN.

Satu orang yang lolos memundurkan diri dari KPK.

Baca juga: Kasatgas Penyelidik KPK Harun Al Rasyid Datangi Komnas HAM RI

Satu lagi meninggal, dan yang satu lagi gagal tes pas hasilnya diperiksa ulang.

Mereka semua akan dilantik menjadi ASN pada 1 Juni 2021.

Tepatnya pada hari kebangkitan Pancasila.

"Secara simbolik untuk menyatakan bahwa pegawai KPK pancasilais," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melalui keterangan tertulis, Minggu (30/5/2021).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved