Rabu, 1 Oktober 2025

Polemik Vaksin Nusantara

Polemik Vaksin Nusantara, IDI Singgung Adanya Unsur Politis: Forum Ilmiah Tidak Seperti Itu

Polemik vaksin Nusantara atau Merah Putih, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) singgung adanya unsur politis di dalamnya: Forum Ilmiah Tidak seperti Itu.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Gigih
DOKUMENTASI BNPB
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4/2020). - Polemik Vaksin Nusantara, IDI Singgung Adanya Unsur Politis: Forum Ilmiah Tidak Seperti Itu 

"Saya tidak tahu ada izin atau tidak tapi saya ditawari untuk jadi uji klinik saya siap," pungkasnya.

2. Jenderal (Purn) Hendropriyono (Kepala BIN 2016-2018)

Pada Februari 2021 lalu, langkah Terawan mempelopori vaksin diapresiasi oleh Guru Besar Filsafat Intelijen, Jenderal (Purn) AM Hendropriyono.

Mantan Kepala BIN ini berharap, masyarakat, khususnya netizen, turut mendorong agar vaksin Nusantara mendunia.

Menurutnya, vaksin ini, kelak diharapkan dapat ikut membantu menyelamatkan nyawa manusia yang terpapar COVID-19.

"Para netizen bangsa yang patriotik pasti merasa bangga atas penemuan vaksin Nusantara oleh Dr Terawan Agus Putranto."

"Merekalah yang mampu menggerakkan, agar para pemimpin dan wakil-wakilnya di eksekutif, legislatif, yudikatif."

Baca juga: Polemik Pelanggaran Prosedural Riset Vaksin Nusantara akan Berdampak pada Sistem Pengawasan BPOM

"Serta segenap masyarakat sipil bersatu padu mengibarkan penemuannya ini di forum dunia," kata Hendropriyono dalam keterangan yang dikutip Tribun Pekanbaru, Sabtu (20/2/2021).

Hendro mengatakan, upaya Terawan yang dilakukan semasa menjadi Menteri Kesehatan perlu perlindungan agar bebas dari bayang-bayang feodalisme intelektual.

Juga, bebas dari manipulasi bisnis para kapitalis domestik dan mancanegara.

"Ia dan kawan-kawan telah bekerja keras sejak di RSPAD sampai di RS Dr Kariadi untuk muncul sebagai pahlawan sejati yang menyelamatkan banyak nyawa manusia yang sedang sekarat," ujarnya.

3. Letjen (Purn) Sudi Silalahi (Menteri Sekretaris Negara 2009-2014)

Sebelumnya, dalam catatan Dahlan Iskan di Facebook pada 13 April 2021, mantan Mantan Sekretaris Negara Letjen (Purn) Sudi Silalahi ikut mendukung vaksin Nusantara.

Ia diketahui telah menjalani pengambilan darah sekitar 20 cc, tepatnya 8 ampul kecil.

Cara kerja vaksin ini, darah tersebut diberi antigen, lalu disimpan di laboratorium selama 2 minggu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved