Sabtu, 4 Oktober 2025

Monash University Buka Akses Gratis Kumpulan Lengkap Surat Kartini Tahun 1898-1904

Monash University berikan akses gratis pada publik untuk buku yang diterbitkannya, "The Complete Writings: 1898-1904" pada Rabu (21/42021).

Penulis: Triyo Handoko
Editor: Daryono
Kemdikbud.go.id
Ilustrasi buku RA Kartini. 

TRIBUNNEWS.COM - Monash University berikan akses gratis pada publik untuk buku yang diterbitkannya, "The Complete Writings: 1898-1904" pada Rabu (21/42021).

Buku tersebut merupakan buku kumpulan surat Kartini terlengkap.

Diterbitkan pertama kali pada tahun 2015, editor dan penerjemah buku ini adalah Joost Cote.

Melansir laman Monash University, pembukaan akses gratis terhadap buku "The Complete Writings: 1898-1904" sebagai bagian untuk merayakan Hari Kartini.

Peluncuran akses ini menunjukan bahwa Kartini diakui dunia sebagai tokoh utama dalam sejarah kemajuan perempuan, pendukung pendidikan dan emansipasi perempuan yang tak kenal lelah dan efektif.

Baca juga: Menristek: Kita Sudah Banyak Melihat Hasil Perjuangan RA Kartini

Buku "The Complete Writings: 1898-1904" mengungkapkan pentingnya Kartini sebagai pelopor gerakan nasionalis Indonesia.

Lantaran dalam surat dan petisinya tentang hak rakyat atas otonomi nasional, dilakukan Kartini jauh sebelum rekan laki-lakinya melakukannya di depan umum.

Kartini menggunakan tulisannya dalam upaya untuk mendidik penjajah Belanda tentang Jawa dan aspirasi soal keadaan rakyatnya.

Dr Joost Coté dalam sabutan peluncuran akses buku tersebut, menyebutkan seandainya Kartini hidup lebih lama, ia akan menjadi salah satu penulis terkemuka Indonesia sebelum kemerdekaan dan juga seorang pendidik.

Pada tahun 1964 ia diangkat statusnya sebagai pahlawan nasional oleh presiden pertama Indonesia Sukarno.

Kartini telah menjadi salah satu tokoh Asia paling terkenal dalam gerakan perempuan internasional.

Hasil studi beberapa dekade dan berdasarkan sumber arsip, buku ini diberi penjelasan ekstensif dan dilengkapi dengan pengenalan sejarah yang komperhensif.

Karya ini akan menjadi sumber penting bagi cendekiawan yang ingin mempelajari soal Kartini dan perjuangannya dalam sejarah Indonesia, selama bertahun-tahun yang akan datang.

Pertama Diluncurkan Tahn 2015

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Konsul Jenderal Indonesia untuk Victoria dan Tasmania Dewi Savitri Wahab pada 2015 meresmikan peluncuran buku Kartini ini di depan sekitar 70 orang hadirin

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved