Senin, 6 Oktober 2025

Masyarakat Kaledonia Baru Cinta Budaya Indonesia, Ajarkan Anak Pencak Silat dan Main Gamelan

Orang Indonesia menjadi salah satu populasi Asia tertua dan terbesar di Kaledonia Baru. Masyarakat keturunan Indonesia di wilayah ini berjumlah 7.000.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Lusius Genik Lendong
Diaspora Indonesia di Kaledonia Baru, Thierry Timans dan Djintar Tambunan (sebelah kiri). 

Karena sesuai peraturan di sini yang lahir di sini, otomatis warga negara Perancis putra-putra saya. Kalau istri saya tetap warga negara Indonesia.

Karena perbedaan budaya apa ada kesulitan?

Tidak. Anak-anak saya suka budaya Indonesia. Sekarang mereka bisa main gamelan, angklung, pencak silat, karena mereka sekarang menjadi guru di Persatuan Masyarakat Indonesia. Ada yang suka menari, ikut kursus bahasa Jawa. Sekarang mereka mau ke Indonesia tapi tidak bisa.

Setelah menikah dengan orang Indonesia sering mudik ke Indonesia tidak?

Setiap tahun saya selalu ke Indonesia.

Baca juga: Sejarah Keberadaan Orang Jawa di Kaledonia Baru Sejak 125 Tahun Silam, Datang Sebagai Kuli Kontrak

Baca juga: Sudah 125 Tahun Ada, Konjen RI Ungkap Sejarah Keberadaan Orang Jawa di Kaledonia Baru

Apa yang Anda rasakan setiap kali bersama dengan keluarga pergi ke Indonesia?

Budayanya. Dan saat ketemu sama keluarga papa saya, sering. Dulu waktu saya masih kecil bapak saya masih bisa berbicara bahasa Prancis. Waktu ke Lampung dulu masih bisa sharing sama mereka.

Apakah makanan di Kaledonia Baru itu lebih mirip makanan di Indonesia?

Beda rasanya makanan di sini. Tapi saya lebih suka makanan Indonesia daripada makanan dari Prancis. Makanan asli Kaledonia beda lagi.

Tapi makanannya nasi atau apa?

Nasi, nasi. Semuanya orang-orang di sini makan nasi setiap hari. Di sini itu kalau tidak makan nasi belum makan.

Di antara kebudayaan asli Indonesia, apa yang paling Anda sukai?

Saya suka budaya gotong-royong masyarakat Indonesia. Saya suka meskipun kalau engga suka orang depan saya, kalau harus bantu, bantu.

Lagu-lagu Indonesia pernah Anda dengar?

Sering. Banyak penyanyi Indonesia yang saya sukai. Sudah lama Betharia Sonata, Noah. Karena waktu dulu saya DJ di sini. Kalau ada pesta, saya biasa mix lagu-lagu Indonesia. Lagu-lagu Jogja juga saya mix.(tribun network/denis destryawan)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved