Sabtu, 4 Oktober 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Pasca-KLB: Moeldoko Jalankan Tugas KSP Seperti Biasa Tanpa Gangguan, Jokowi Masih Bungkam

Pasca-KLB, Moeldoko menjalankan tugas KSP seperti biasa tanpa gangguan. Sementara Jokowi masih bungkam.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS Herudin / THE JAKARTA POST Seto Wardhana
Moeldoko dan Jokowi. Pasca-KLB, Moeldoko menjalankan tugas KSP seperti biasa tanpa gangguan. Jokowi masih bungkam. 

"Masih melakukan kegiatan sehari-hari, selaku kepala staf semua berjalan sesuai tupoksi. Normal saja," kata Donny.

Jokowi Masih Bungkam atas Keterlibatan Moeldoko

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum angkat bicara soal keterlibatan Moeldoko dalam kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat.

Ngabalin menuturkan, meskipun melibatkan Kepala Staf Kepresidenan, hal itu menjadi persoalan Moeldoko pribadi.

Menurutnya, Presiden Jokowi masih mengurusi banyak hal yang lebih penting daripada ikut campur dalam urusan pribadi anak buahnya.

"Kalau masalah internal apa urusannya presiden harus sampai ke sana? Masih banyak yang harus presiden urus," kata Ngabalin, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Bicara Peluang Hasil KLB Demokrat Disahkan, Andi Malarangeng: Tidak Bisa Dijawab Sekarang

Baca juga: KSP: KLB Demokrat Tidak Ada Kaitannya dengan Periodesasi Jabatan Presiden

Ngabalin menegaskan, manuver Moeldoko di Partai Demokrat merupakan keputusan pribadi.

Tak ada komunikasi antara Moeldoko dan Presiden terkait hal ini.

Langkah Moeldoko itu, kata Ngabalin, menjadi hak politik individu yang tak bisa diganggu gugat.

Hingga saat ini pun Presiden Jokowi tak punya wacana untuk mencampuri urusan Moeldoko.

Ngabalin yakin mantan Panglima TNI itu bisa menyelesaikan urusan pribadinya.

Pendiri Partai Demokrat, Etty Manduapessi secara resmi membuka Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB tersebut, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Tribun Medan/Danil Siregar
Pendiri Partai Demokrat, Etty Manduapessi secara resmi membuka Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB tersebut, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.  (Tribun Medan/Danil Siregar)

"Bahwa nanti Presiden punya pandangan dan pikirian yang berbeda dengan apa yang saya sampaikan terkait dengan mengangkat dan memberhentikan pembantunya itu tentu hak prerogatif presiden," kata Ngabalin.

Diketahui, Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat kubu kontra AHY periode 2021-2025.

Penetapan Moeldoko sebagai ketua umum digelar melalui KLB Partai Demokrat di Deli Serang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Pengamat: Moeldoko Tak Bisa Disalahkan soal Jadi Ketum Demokrat, Harusnya Jadi Koreksi AHY dan SBY

Baca juga: Reaksi Presiden Jokowi saat Moeldoko Terlibat Kudeta di Partai Demokrat, Kaget dan Diam Saja

"Saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. Oke, kita terima menjadi ketua umum," kata Moeldoko saat menyampaikan sambutan di KLB melalui sambungan telepon, Jumat.

Sejak saat itu, banyak pihak yang mendorong agar Presiden Jokowi menegur atau bahkan mengevaluasi Moeldoko.

Namun, hampir dua pekan pasca-KLB ini bergulir, tanda-tanda Jokowi hendak memberikan tanggapan atas manuver Moeldoko belum tampak.

(Tribunnews.com/Maliana/Taufik Ismail, Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved