Sabtu, 4 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

12 Terduga Teroris Ditangkap di Jatim, DPR Minta Pemerintah Lebih Serius Tangkal Radikalisme

Azis menjelaskan mudahnya masyarakat terpapar paham radikalisme didasari oleh berbagai faktor seperti masalah ekonomi.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Aparat kepolisian bersenjata laras panjang menjaga ketat Jenazah teroris dari Jemaah Asharut Daulah (JAD) Sulsel, yang masih berada di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu (6/1/2021). Dua terduga teroris yang tewas ditembak Densus 88 di Makassar telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Sulsel. Jenazah keduanya diautopsi polisi. Sebelumnya diberitakan, 20 orang teroris dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sulsel diamankan Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri di Perumahan Villa Mutiara, Jalan Boulevard, Kecamatan Biringkanaya Makassar. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengapresiasi kinerja Densus 88 yang telah menangkap 12 orang yang diduga sebagai teroris di wilayah Jawa Timur.

Diketahui, mereka telah melakukan pelatihan serta mempersiapkan aksi bom bunuh diri di Indonesia.

Azis menyebut, ancaman terorisme itu nyata.

"Ancaman teroris merupakan hal nyata di Indonesia, tentunya Densus 88 harus terus mengejar dan menangkap jaringan teroris lain yang masih beredar yang dapat merusak dan merugikan bangsa," kata Azis kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).

Wakil Ketua Umum Golkar itu berharap, pemerintah dan tokoh agama serta stakholder dapat terus melakukan sosialisasi mengenai bahaya paham radikalisme yang kerap dipakai dalam pemikiran teroris

"Pemerintah harus dapat menangkal penyebaran paham radikalisme baik di media sosial maupun secara tatap muka yang dilakukan kepada masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Azis menjelaskan mudahnya masyarakat terpapar paham radikalisme didasari oleh berbagai faktor seperti masalah ekonomi.

Baca juga: Tim Densus 88 Kembali Amankan Terduga Teroris di Kota Surabaya

"Tentunya faktor ekonomi seperti perut lapar menjadi salah satu penyebab maraknya terorisme, tentunya pemerintah juga harus dapat memikirkan hal kesejahteraan bagi masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan operasi penindakan di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Timur (Jatim). Dalam hal itu, polisi menangkap setidaknya 12 orang terduga teroris.

"Dalam operasi penangkapan di Jawa Timur, tim Densus 88 menangkap 12 orang terduga teroris," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Jumat (26/2/2021).

Adapun ke-12 terduga teroris itu adalah, UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, MI. Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda.

Dalam penangkapan ini, Polri mengamankan barang bukti antara lain 50 butir peluru 9mm, pistol rakitan jenis FN, bendera daulat berwarna hitam dan putih sebanyak 4 bendera, 8 pisau, 2 samurai, 3 golok dan 23 senjata tajam lainnya berbentuk busur.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved