Gejolak di Partai Demokrat
Soal Kudeta Partai Demokrat, Andi Arief Tanggapi Pernyataan Moeldoko: Kenapa Merasa Ditekan
Soal isu kudeta, Politikus Partai Demokrat Andi Arief tanggapi pernyataan Moeldoko: Kenapa Merasa Ditekan, Jumat (26/2/2021).
TRIBUNNEWS.COM - Gejolak di dalam Partai Demokrat hingga kini masih terjadi, bahkan makin memanas.
Apalagi sejak Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut mengeluarkan statement terkait dugaan isu kudeta pada partainya.
Kudeta ini, diduga dipimpin oleh Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Moeldoko sempat menanggapi statement SBY itu, dengan menyebut dirinya diam saja dan minta jangan menekannya.
Hal ini lantas mendapat tanggapan dari politikus Partai Demokrat, Andi Arief.
Baca juga: SBY: Saya akan Hadapi Siapapun yang Mengganggu, Merusak, Merebut dan Menghancurkan Partai Demokrat
Baca juga: SBY Buka Suara Menyikapi Gejolak Demokrat, Tri Yulianto: Bentuk Kepanikan dan Kepemimpinan AHY Lemah
Melalui cuitannya di Twitter, @Andiarief_ mempertanyakan mengapa Moeldoko merasa ditekan.
Menurutnya, Moeldoko tetap masih melakukan gerakan kudeta itu, bahkan setelah semua terungkap.
"Pak Moeldoko, Anda merasa ditekan?"
"Kita tahu bahkan setelah gerakan kudeta ini terungkap dan Ketum PD mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan mengeluarkan statement. "
"Anda masih terus bergerak bersama segelintir kader yang bersekongkol dengan anda. Kok kenapa merasa ditekan," tulis Andi, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Namanya Diseret SBY dalam Isu Kudeta Demokrat, Moeldoko: Kirain Sudah Selesai
Baca juga: Ali Ngabalin Minta SBY Jangan Produksi Isu yang Tidak Mewakili Rakyat
Sebelumnya diketahui, Moeldoko angkat suara soal pernyataan SBY terkait dugaan kudeta Partai Demokrat.
Moeldoko heran polemik ditubuh Partai Demokrat termasuk isu kudeta yang menyeret namanya belum juga rampung.
"Memang belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai. Kan saya enggak ngikutin ya," kata Moeldoko, seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, Kamis (25/2/2021).
Moeldoko mengatakan selama ini ia takmengikuti perkembangan Partai Demokrat.
Selain mengurus pekerjaan di KSP, ia harus mempersiapkan rencana pernikahan putrinya.
