Minggu, 5 Oktober 2025

VIRAL Ajakan Nikah Muda oleh Aisha Weddings, BKKBN: Secara Biologis itu Sangat Menyesatkan

Media Sosial sedang ramai memperbincangkan ajakan nikah muda dan poligami oleh Aisha Weddings. Kepala BKKBN pun ikut buka suara menanggapinya.

Editor: Daryono
FB Aisha Weddings via Kompas TV
Spanduk ajakan menikah muda Aisha Weddings. 

Pada usia 50 tahun juga wanita tersebut akan cenderung terkena osteoporosis, mudah bungkuk, dan mudah patah tulang.

Baca juga: Menteri, KPAI, Ombudsman dan DPR Soroti Promosi Nikah Muda Aisha Weddings, Polisi Janji Usut

Baca juga: VIRAL Aisha Weddings Promosi Pernikahan Muda, Menteri PPPA hingga KPAI Angkat Suara

Tingkat Kehamilan Tidak Diinginkan Indonesia Dinilai Cukup Tinggi

Saat ini pihak BKKBN tengah melakukan koordinasi dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Kementerian Kesehatan.

Koordinasi tersebut terkait dengan bagaimana rencana program-program penundaan usia pernikahan.

Hal itu dilakukan karena tingkat kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia terbilang cukup tinggi.

"Tingkat kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia itu cukup tinggi. Sehingga kalau kita terprovokasi kawin di usia muda nanti akan meningkat lagi, kemudian kematian bayi dan kematian ibu juga sudah tinggi," ungkap Hasto.

Baca juga: Polri Pastikan Usut Kasus Aisha Weddings Soal Dugaan Promosikan Pernikahan Usia Anak

Baca juga: Menteri PPPA: Promosi Pernikahan Usia Muda Aisha Weddings Melanggar Undang-undang

Menurut data dari BKKBN, setiap 1000 perempuan yang usianya 15-19 tahun ternyata ada 36 yang sudah pernah hamil dan melahirkan.

Angka ini dinilai cukup tinggi dan serius.

Sekitar 17,5 persen kehamilan rata-rata di Indonesia juga merupakan kehamilan yang tidak dikehendaki atau kehamilan diluar nikah.

Perlu diketahui, tingginya angka kehamilan yang tidak dikehendaki ini berada di daerah yang pendidikannya rendah, cenderung agak pelosok, serta ekonomi rendah.

Baca juga: Diduga Promosikan Pernikahan Usia Anak, Aisha Weddings Dilaporkan KPAI ke Mabes Polri

Baca juga: Ombudsman: Meresahkan Masyarakat Viral Wedding Organizer Tawarkan Nikah Siri dan Poligami

BKKBN Tegaskan Pentingnya Pembelajaran Kesehatan Reproduksi

Untuk mengatasi masalah tingginya kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia, BKKBN meminta untuk sekolah-sekolah agar diberikan materi tentang kesehatan reproduksi.

"Mohon dengan hormat bahwa pembelajaran kesehatan reproduksi di sekolah itu penting."

"Sekarang banyak perempuan yang tidak paham, tidak mengerti bahaya jika mereka melakukan hal-hal terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi yang sifatnya membahayakan," jelasnya.

Ia juga meminta agar pemberian materi kesehatan reproduksi jangan dikonotasikan dengan materi seksualitas atau hubungan seks.

Karena itu adalah konteks yang berbeda, dan dilakukan agar anak-anak muda dapat mencegah terjadinya kehamilan di luar nikah serta bahayanya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved