VIRAL Ajakan Nikah Muda oleh Aisha Weddings, BKKBN: Secara Biologis itu Sangat Menyesatkan
Media Sosial sedang ramai memperbincangkan ajakan nikah muda dan poligami oleh Aisha Weddings. Kepala BKKBN pun ikut buka suara menanggapinya.
TRIBUNNEWS.COM - Sosial media sedang diramaikan dengan perbincangan tentang ajakan nikah muda dari Wedding Organizer, Aisha Weddings.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan ajakan tersebut harus dikecam.
Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV pada Kamis (11/2/2021), Hasto mengungkapkan ajakan untuk nikah muda secara biologis adalah hal yang sangat menyesatkan.
"Secara biologis itu sangat menyesatkan, karena kalau kita memberikan imbauan kepada masyarakat harus ada dasar yang kuat secara ilmiah," terangnya.

Baca juga: Aisha Weddings Dicurigai Bawa Misi Tertentu, Komnas Perempuan: Polisi Harus Segera Usut Tuntas
Baca juga: Muhammadiyah Nilai Aisha Weddings Menyalahi Aturan Perundang-undangan
Ia juga meminta agar jangan ada pihak yang memberikan provokasi kepada masyarakat dan sifatnya menyesatkan.
Hasto menegaskan bahwa pernikahan dini lebih banyak memberikan kerugian.
Ia juga menuturkan akan ada bahaya yang sangat luar biasa jika terjadi pernikahan di usia dini, terutama untuk perempuan.
Baca juga: Soal Aisha Wedding, Pemerintah dan Masyarakat Makin Peduli Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan
Baca juga: Komisi III Minta Bareskrim Polri Usut Aisha Weddings yang Promosikan Nikah Muda hingga Siri
Bahaya tersebut di antaranya:
1. Melahirkan dengan usia di bawah 20 tahun dapat menyebabkan panggul sang ibu yang sempit.
Sehingga bayi bisa terjepit saat melahirkan dan akhirnya menyebabkan kematian bayi.
2. Banyak terjadi robekan jalan lahir, kemudian terjadi pendarahan hingga mengakibatkan kematian ibu.
3. Banyak kehamilan di bawah usia 20 tahun diikuti tensi naik, kaki bengkak, kejang, dan kematian ibu.
Baca juga: Aisha Wedding, Apanya yang Bikin Pening?
Baca juga: Heboh Aisha Weddings Serukan Nikah Dini, Psikolog Minta Negara Benahi Aturan Seks di Luar Nikah
4. Kawin di bawah usia 20 tahun apalagi 12 tahun 15 tahun dapat memacu munculnya kanker mulut rahim.
5. Wanita jika hamil dalam masa pertumbuhan akan sangat membahayakan pertumbuhan tulang bagi wanita itu sendiri.
Karena nantinya akan membuat tulang cenderung keropos.
Pada usia 50 tahun juga wanita tersebut akan cenderung terkena osteoporosis, mudah bungkuk, dan mudah patah tulang.
Baca juga: Menteri, KPAI, Ombudsman dan DPR Soroti Promosi Nikah Muda Aisha Weddings, Polisi Janji Usut
Baca juga: VIRAL Aisha Weddings Promosi Pernikahan Muda, Menteri PPPA hingga KPAI Angkat Suara
Tingkat Kehamilan Tidak Diinginkan Indonesia Dinilai Cukup Tinggi
Saat ini pihak BKKBN tengah melakukan koordinasi dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dan Kementerian Kesehatan.
Koordinasi tersebut terkait dengan bagaimana rencana program-program penundaan usia pernikahan.
Hal itu dilakukan karena tingkat kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia terbilang cukup tinggi.
"Tingkat kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia itu cukup tinggi. Sehingga kalau kita terprovokasi kawin di usia muda nanti akan meningkat lagi, kemudian kematian bayi dan kematian ibu juga sudah tinggi," ungkap Hasto.
Baca juga: Polri Pastikan Usut Kasus Aisha Weddings Soal Dugaan Promosikan Pernikahan Usia Anak
Baca juga: Menteri PPPA: Promosi Pernikahan Usia Muda Aisha Weddings Melanggar Undang-undang
Menurut data dari BKKBN, setiap 1000 perempuan yang usianya 15-19 tahun ternyata ada 36 yang sudah pernah hamil dan melahirkan.
Angka ini dinilai cukup tinggi dan serius.
Sekitar 17,5 persen kehamilan rata-rata di Indonesia juga merupakan kehamilan yang tidak dikehendaki atau kehamilan diluar nikah.
Perlu diketahui, tingginya angka kehamilan yang tidak dikehendaki ini berada di daerah yang pendidikannya rendah, cenderung agak pelosok, serta ekonomi rendah.
Baca juga: Diduga Promosikan Pernikahan Usia Anak, Aisha Weddings Dilaporkan KPAI ke Mabes Polri
Baca juga: Ombudsman: Meresahkan Masyarakat Viral Wedding Organizer Tawarkan Nikah Siri dan Poligami
BKKBN Tegaskan Pentingnya Pembelajaran Kesehatan Reproduksi
Untuk mengatasi masalah tingginya kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia, BKKBN meminta untuk sekolah-sekolah agar diberikan materi tentang kesehatan reproduksi.
"Mohon dengan hormat bahwa pembelajaran kesehatan reproduksi di sekolah itu penting."
"Sekarang banyak perempuan yang tidak paham, tidak mengerti bahaya jika mereka melakukan hal-hal terkait seksualitas dan kesehatan reproduksi yang sifatnya membahayakan," jelasnya.
Ia juga meminta agar pemberian materi kesehatan reproduksi jangan dikonotasikan dengan materi seksualitas atau hubungan seks.
Karena itu adalah konteks yang berbeda, dan dilakukan agar anak-anak muda dapat mencegah terjadinya kehamilan di luar nikah serta bahayanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)