Viral Soal di Buku Sebut Ganjar Tak Pernah Bersyukur, Penerbit Ungkap Hanya Contoh Nama, Dibuat 2008
Sebuah gambar yang memperlihatkan kumpulan soal dari buku pendamping pelajaran yang berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, menjadi viral di
Admuawan menerangkan munculnya nama Pak Ganjar dalam soal tersebut hanyalah kebetulan semata.
"Itu hanya contoh sebuah nama, jadi namanya kebetulan sama," katanya.
Ia menambahkan buku itu dibuat pada 2008 silam dan diterbitkan tahun 2009, jauh sebelum Ganjar Pranowo menjadi Gubernur Jateng.
"Buku itu terbit pada 2009, tentu proses pembuatannya pada 2008," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan buku tersebut telah dicetak ulang semenjak diterbitkan pada 2009 silam.
Soalnya pun tidak ada perubahan lantaran kurikulum yang digunakan masih sama.
"Kami belum merevisi buku tersebut karena tidak ada perubahan kurikulum," terang dia.
Baca juga: PPKM Mikro di Jakarta, Anies Baswedan: Keluarga Jadi Prioritas yang Sangat Penting
Viral di Medsos
Sebelumnya, akun bernama @qzitz mempermasalahkan adanya nama Pak Ganjar dalam perumpaan dalam soal itu.
"Coba liat soal nomor 9 itu, khan ban*k* banget nih Tiga Serangkai.. Mbok yo yang sopan dikit kalo kasih contoh perumpamaan nama orang itu," tulisnya seraya mengadu ke sejumlah akun @Dennysiregar7 @permadiaktivis1 @FerdinandHaean3, dilihat Wartakotalive.com pada Senin (8/2/2021).
Ia menyebut buku tersebut tidak diedarkan di Jawa Tengah, melainkan di daerah Bekasi, Jawa barat.
"Buku itu tidak diedarkan di Jawa Tengah. Buku itu khusus diedarkan di Bekasi. Ditemukan beredar sebagai buku pendamping pelajaran di Sekolah Dasar Islam Terpadu Bekasi," imbuhnya.
Pengaduan bersambut, Ferdinand Hutahaen langsung meresponsnya.
Dalam akun Twitternya, Ferdinand menyebut hal itu sebagai sebuah 'propaganda yang kotor'.
Ferdinand menambahkan soal tersebut bisa berpotensi mencemarkan nama baik seorang yang bernama Ganjar.
"Entah siapa penulis buku ini dan entah digunakan disekolah mana tp ini kurang ajar."
"Sesungguhnya ini pola propaganda yg jahat dan bentuk pencemaran nama baik orang bernama “Ganjar” terlepas itu dari politik. Terlebih saat ini ada politisi Ganjar yg sdg naik daun krn kinerjanya," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Tio, Tribun Solo.com/Ryantono Puji, Warta Kota)