Minggu, 5 Oktober 2025

Penanganan Covid

Menkes Ungkap Pesan Jokowi Terkait Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 1 Juta

Pesan Jokowi terkait kasus Covid-19 di Indonesia sudah tembus satu juta per Selasa (26/1/2021).

Editor: Daryono
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan persnya saat mendatangi Posko Evakuasi Darurat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (21/1/2021). Pesan Jokowi terkait kasus Covid-19 di Indonesia sudah tembus satu juta per Selasa (26/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, buka suara terkait kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah tembus lebih dari satu juta per Selasa (26/1/2021) hari ini.

Lewat siaran langsung di YouTube Sekretariat Presiden, Budi Gunadi mengatakan ia mendapat pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat terbatas digelar.

Pesan tersebut, ujar Budi Gunadi, terkait jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah tembus satu juta.

"Hari ini Pak Presiden melakukan rapat terbatas (dengan) beberapa menteri."

"Saya dititipi pesan oleh Bapak Presiden untuk menyampaikan ke seluruh rekan-rekan, bahwa hari ini adalah hari dimana jumlah orang yang terpapar Covid-19 di Indonesia menembus angka satu juta orang," ujar Budi Gunadi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Satgas Pantau 82.156 Suspek Covid-19 Per 26 Januari 2021

Baca juga: Pakar : Penerima Vaksin Covid-19 Harus Sehat

Ia mengatakan, angka satu juta menandai dua momen penting.

Pertama, Budi Gunadi menilai saat ini merupakan waktu untuk berduka.

Sudah banyak warga Indonesia, termasuk ratusan tenaga kesehatan, meninggal akibat Covid-19.

"Momen yang pertama adalah ini saatnya kita untuk berduka, karena ada banyak saudara-saudara kita yang sudah wafat."

"Ada lebih dari 600 tenaga kesehatan yang juga gugur dalam menghadapi pandemi ini."

"Dan mungkin sebagian keluarga dekat dan teman dekat kita juga sudah meninggalkan kita," tuturnya.

Budi Gunadi pun mengatakan, kasus Covid-19 di Indonesia yang telah tembus satu juta, meninggalkan duka mendalam bagi pemerintah dan masyarakat.

"Momen pertama yang harus kita lalui, bahwa ada rasa duka yang mendalam dari pemerintah, dari seluruh rakyat Indonesia atas angka ini," katanya.

Karena itu, Budi Gunadi menyebutkan semua pihak harus bekerja keras untuk menekan laju penularan virus.

Hal ini agar pengorbanan tenaga kesehatan tak sia-sia.

Baca juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan Terima Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Besok

Baca juga: Menko PMK: Vaksin Tidak Simsalabim Buat Pandemi Covid-19 Usai

"Momen kedua, kita juga harus sadar bahwa kita harus terus bekerja sangat keras."

"Sehingga pengorbanan yang sudah dilakukan oleh rekan-rekan kita, terutama tenaga kesehatan, itu tidak sia-sia," ucapnya.

"Angka satu juta ini memberikan satu indikasi bahwa seluruh rakyat Indonesia bersama pemerintah, bekerja bersama-sama mengatasi pandemi ini dengan lebih keras lagi," lanjutnya.

Berdasarkan data covid19.go.id, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia per Selasa hari ini telah menembus angka 1.012.350.

Sebanyak 820.356 orang dinyatakan sembuh, sementara 28.468 lainnya meninggal dunia.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak, yakni mencapai 252.266.

Kemudian Jawa Barat dengan 127.398 kasus, Jawa Tengah dengan 116.526 kasus, dan Jawa Timur dengan 107.050 kasus.

Lembaga Eijkman Tak Temukan Varian Baru Covid-19 di Indonesia

Satgas Penanganan Covid-19 membantah bahwa tingginya kasus positif Covid-19 belakangan, disebabkan munculnya varian baru virus Sars-Cov2 seperti yang muncul di Inggris.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan dari hasil pelacakan genum Sequencing oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman jumlah whole genum sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISIAID atau bank data influenza di dunia sebanyak 244, tidak ditemukan mutasi B117 sampai saat ini.

Baca juga: Covid-19 Menyelinap ke Rutan KPK Diduga dari Tahanan yang Berobat

Baca juga: WNA China Masuk ke Indonesia, Wakil Ketua MPR: Kontraproduktif dengan Kebijakan Pemutusan Covid-19

"Tak ada mutasinya sampai saat ini. Namun, jenis mutasinya sudah banyak ditemukan ialah berjenis D614G," tegas Wiku memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (21/1/2021).

Oleh karena itu, untuk menekan peluang adanya mutasi virus Sars-Cov2 yang masuk, harus dilakukan menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan.

"Caranya dengan ketat menerapkan disiplin protokol kesehatan bagi masyarakat."

"Sehingga tidak ada ruang bagi virus untuk mereplikasi dirinya," jelas dia.

Wiku mengingatkan masyarakat jangan pernah lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, utamanya 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

"Diharapkan jangan sampai masyarakat menjadi korban terpaparnya kasus Covid-19," harapnya.

Masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada di manapun berada.

Karena kemunculan kasus positif bukan sekedar angka, namun sudah bermunculan di lingkungan terdekat dari masyarakat itu sendiri.

"Jika kita lengah menjalankan disiplin protokol kesehatan, maka cepat atau lambat kita sendirilah yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan Covid-19," pesan Wiku.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lembaga Eijkman Tak Temukan Varian Baru Virus Covid-19 di Indonesia

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rina Ayu)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved