Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Menko PMK: Vaksin Tidak 'Simsalabim' Buat Pandemi Covid-19 Usai

Muhadjir mengatakan kehadiran vaksin tidak bisa menentukan pandemi Covid-19 akan usai dengan cepat.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di pos layanan ini dari 14, 15, dan 18 Januari 2021 berjalan lancar, sudah diikuti lebih dari 70 tenaga kesehatan di lingkungan RSU Bungsu dan beberapa tenaga kesehatan dari sejumlah rumah sakit di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan proses penanganan pandemi Covid-19 masih panjang.

Muhadjir mengatakan kehadiran vaksin tidak bisa menentukan pandemi Covid-19 akan usai dengan cepat.

"Kita tahu masih panjang kita menghadapi Covid-19. Yang menentukan yaitu vaksinasi, tetapi juga bukan berarti, tidak berarti vaksinnya menjadi Simsalabim. Habis divaksin begitu langsung kemudian selesai," ujar Muhadjir dalam acara penyerahan gawai untuk pembelajaran dari Alumni ITS yang digelar secara daring, Selasa (26/1/2021).

Menurut Muhadjir, masyarakat masih perlu untuk menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Muhadjir juga berpesan agar masyarakat tetap waspada pandemi Covid-19. Kekebalan tubuh setelag divaksin, menurut Muhadjir, tidak muncul seketika.

Baca juga: 26 Januari: Tembus 1 Juta, Penambahan Pasien Sembuh Covid-19 Sebanyak 10.868, Total 820.356 Orang

“Walaupun sudah mendapatkan vaksin, tubuh seseorang tidak serta merta menjadi kebal terhadap virus Corona. Dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk membentuk antibodi guna melawan virus Corona," kata Muhadjir.

Dirinya meminta komitmen seluruh pihak untuk menjaga diri dan sekitarnya dari potensi penularan Covid-19.

"Menghentikan pandemi ini memerlukan komitmen dari kita semua, yaitu dengan mencegah diri kita tertular dan mencegah diri kita menulari orang lain. Bila penularan berhasil dihambat, maka penyembuhan bagi penderita akan lebih ringan," pungkas Muhadjir.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved