Syekh Ali Jaber Meninggal
Syekh Ali Jaber Pernah Sampaikan Keinginan Agar Dimakamkan di Lombok
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976 dan dikenal sebagai pendakwah dan ulama yang telah resmi berkewarganegaraan Indonesia sejak 2012.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.
Syekh Ali Jaber memiliki masjid besar di Madinah yang digunakan untuk syiar Islam.
Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri.
Tidak mengherankan, di usianya yang masih terbilang belia, sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Alquran.
Sejak itu pula Syaikh Ali memulai berdakwah mengajarkan ayat-ayat Allah SWT di masjid tersebut, kemudian belanjut ke masjid lainnya.
Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh Alquran di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah.
Dilansir melalui kanal YouTube Data Fakta, berikut ini fakta lebih jauh mengenai sosok sebenarnya serta bagaimana sepak terjang Syekh Ali Jaber di Indonesia.
Hafal Alquran Sejak Kecil
Sejak kecil Syekh Ali Jaber telah tekun dalam membaca Alquran.
Ayahnya mendidik dengan keras dalam mengajarkan agama Islam terutama menghafal Alquran.
Bahkan ayah Syekh Ali Jaber tak segan-segan untuk memukulnya bila tak menjalankan ibadah.
Sehingga tak heran jika di usia yang masih belia yaitu 11 tahun, Syekh Ali Jaber telah hafal Alquran.
Syekh Ali Jaber mulai masuk sekolah dasar Ibtidaiyah pada 1989.
Setelah tamat, Syekh Ali Jaber melanjutkan ke sekolah menengah yakni Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah (995-1997).