Syekh Ali Jaber Meninggal
Syekh Ali Jaber Pernah Sampaikan Keinginan Agar Dimakamkan di Lombok
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976 dan dikenal sebagai pendakwah dan ulama yang telah resmi berkewarganegaraan Indonesia sejak 2012.
Belum lama ini beredar video di YouTube soal Syekh Ali Jaber yang bercerita kisah perjuangannya di Lombok.
Bahkan, kakek Ali Jaber syahid saat melawan penjajah di Lombok.
"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak lahir di Lombok,"ujar Ali Jaber dalam channel sasak update.
"Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah jepang di Lombok. Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu Jawa Tengah dan adiknya juga kelahiran Lombok,”sambungnya.
Syekh Ali Jaber melanjutkan, Lombok adalah salah satu pulau yang dia sukai di Indonesia.
“Hubungan saya dengan Lombok bahkan saya bercita-cita Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok. Lombok termasuk pulau kesayangan saya,” pungkasnya.
Pendidikan
Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan, baik formal maupun informal, di Madinah.
Tahun 1410 H/1989 M, ia tamat ibtidaiyah, tahun 1413 H/1992 M tamat tsanawiyah, tahun 1416 H/1995 M tamat aliyah.
Tahun 1417 H/1997 M hingga saat ini ia mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Al-Qur’an di Masjid Nabawi, Madinah.
Kehidupan Pribadi
Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Alquran.
Ayahandanyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Alquran, karena dalam Alquran terdapat semua ilmu Allah SWT.
Dalam mendidik agama, khususnya Alquran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat.
Ini implementasi dari hadis Nabi Muhammad SAW yang membolehkan memukul anak bila di usia tujuh tahun tidak melaksanakan shalat fardhu.