Jumat, 3 Oktober 2025

Megawati Ingatkan Kembali Visi Misi Tunggal NKRI

Saat ini adalah momentum yang tepat untuk satu dalam satu semangat, semangat gotong royong Pancasila, tunjukkan dan hidupkan toleransi dan solidaritas

Editor: Eko Sutriyanto
Ist
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada HUT ke-48 PDIP yang dilaksanakan secara virtual, Minggu (10/1/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri  mengingatkan tentang Visi Misi tunggal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tertulis jelas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Mega mengapresiasi pihak penyelenggara, KPU dan Bawaslu, serta TNI dan Polri yang menjaga penyelenggaraan Pilkada relatif berlangsung tertib, damai dan aman, meskipun dengan teknis penyelenggaraan yang tidak mudah di masa pandemi.

Tantangan berikutnya adalah momen elektoral yang akan dilakukan di 2024 mendatang yakni serentak dengan Pemilu Presiden dan legislatif sehingga saat ini teknis dan mekanisme penyelenggaraannya masih digodok oleh DPR-RI dan Pemerintah.

"Mari kita renungkan bersama, saat Pemilu dan Pilkada serentak, saat itu juga setiap calon akan menyampaikan visi misinya.

Ada berapa visi misi yang akan disuarakan tahun 2024? Pertanyaan sederhana, dapatkah pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat dalam wilayah NKRI memiliki visi misi berbeda-beda?

Semoga menjadi perenungan bersama, bahwa sesungguhnya visi dan misi NKRI hanya ada satu! yakni  yang terpatri dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945," ujar Megawati saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-48 PDIP, yang diadakan secara live streaming virtual di Jakarta, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Klaster Pondok Pesantren, Satgas  Covid-19 Kabupaten Bogor Tracing 300 Santri di Bojonggede

Mega menghimbau tak perlu mencari lagi model kebijaksanaan lain, karena sebenarnya sejak bangsa ini berada di jalan revolusi mencapai kemerdekaan, ada satu bintang penuntun, yaitu Pancasila.

Dengan dasar-dasar Ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan, dan keadilan sosial, maka bangsa ini tidak membutuhkan pedoman lainnya.

Ia menekankan bahwa Pancasila adalah Jalan kebudayaan, dan sekaligus kepribadian bangsa Indonesia.

Kondisi sulit bukan menjadi alasan untuk kehilangan kepribadian bangsa, yang dikenal dengan semboyan; "sepi ing pamrih, rame ing gawe".

Mega menyampaikan, segala cita-cita, keluhuran dan kesucian batin, jangan kemudian terhalangi oleh gerak individualistis dan materialistis. Karena kesemuanya itu yang akan mengikis sistem  demokrasi Pancasila.

"Saat ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua, untuk ada dalam satu semangat, semangat gotong royong Pancasila. Tunjukkan dan hidupkan toleransi dan solidaritas di jiwa segenap bangsa!" ujar Mega.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved