Kaleidoskop 2020
Kaleidoskop Februari 2020: Isu Pemulangan WNI eks ISIS hingga Kongres PAN Ricuh
Berikut 5 peristiwa dan isu penting yang terjadi selama Februari 2020. Ada isu pemulangan WNI eks ISIS yang mendapat penolakan.
Steering Committee (SC) Kongres ke 5 PAN, Bima Arya menjelaskan penyebab kericuhan yang terjadi ditengah Kongres PAN.
Ia menceritakan jika sudah sejak beberapa hari lalu ada permasalahan mengenai kepesertaan.
Menurutnya kericuhan yang menyebabkan aksi saling lempar kursi disebabkan adanya 21 pemilik suara yang statusnya kontroversi.
"Jadi ada pemilik hak suara yang masih bermasalah keabsahannya. Ada sekitar 21 pemilik suara yang statusnya kontroversi," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Selasa (11/2/2020).
Tapi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan sebuah keputusan untuk membekukan suara peserta kontroversi.
"Sudah ada titik temu setelah kericuhan. Menghasilkan satu keputusan, suara yang tadi bermasalah di nol kan atau dibekukan sehingga tidak bisa dipergunakan," imbuhnya.
Bima Arya sangat menyesalkan adanya kericuhan ini dan berharap menjadi yang terakhir untuk partai PAN.
Baca juga: KALEIDOSKOP 2020 - 8 Artis Meninggal Sepanjang Tahun Ini, Ashraf Sinclair, Barli Asmara, Dylan Sada
5. Muncul Sayembara untuk Menangkap Harun Masiku
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman membuat sebuah sayembara berhadiah dua unit iPhone 11.
Sayembara tersebut terbuka untuk masyarakat umum yang dapat menemukan dan menginformasikan keberadaan Harun Masiku dan Nurhadi.
Hingga kini mantan caleg PDI-P dan mantan Sekretaris MA ini masih buron dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Boyamin Saiman mengatakan hal ini dilakukannya sebagai sindiran atas kinerja KPK yang lemah dan lambat dalam mencari kedua orang tersebut.
Menurutnya KPK sudah kehilangan kekuatannya dan mengibaratkan KPK seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
"Sebenarnya ini kan sindiran satire kepada KPK karena apapun KPK kalau dulu kan superbody, sangat ditakuti orang dan mendengar namanya saja sudah gemetar."
"Ketika pada posisi Harun Masiku dan Nurhadi ini, kenapa KPK menjadi lemah tidak berdaya, kalau wayang itu kesaktiannya sudah hilang dicabut gitu karen apa seperti tidak tahu harus berbuat apa. Seperti anak ayam kehilangan induknya," ujarnya dilansir melalui YouTube tvOneNews, Rabu (19/2/2020).
(Tribunnews.com/Mohay)