Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Pakar Epidemiolog Sebut Masyarakat Layak Menantikan Vaksin Sinovac, Ini Alasannya

Pakar Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut vaksin virus corona asal China, Sinovac, layak untuk dinantikan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
WANG ZHAO / AFP
ILUSTRASI VAKSIN: Vaksin Sinovac Biotech, salah satu dari 11 perusahaan China yang disetujui untuk melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial, ditampilkan pada konferensi pers selama tur media di sebuah pabrik di Beijing pada 24 September 2020 . Pakar Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut vaksin virus corona asal China, Sinovac, layak untuk dinantikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut vaksin virus corona asal China, Sinovac, layak untuk dinantikan.

Pasalnya, vaksin tersebut bekerja sama dengan PT Bio Farma dan sudah berada di Indonesia.

Hal itu disampaikan Dicky dalam diskusi daring bertajuk 'Indonesia Siap-siap Vaksinasi' pada Sabtu (19/4/2020).

"Kita tentu berharap (vaksin) yang terbaik dan Sinovac itu layak ditunggu."

Baca juga: Menko PMK Tekankan Pentingnya Unsur Keamanan dan Efektivitas Vaksin Covid-19

"Karena (sudah) ada di kita, artinya kemungkinan produksinya lebih mudah," kata Dicky.

Dicky juga berharap masyarakat mempercayakan produksi vaksin virus corona kepada PT Bio Farma.

Sebab, perusahaan pelat merah itu telah dipercaya oleh pemerintah untuk melakukan riset keperluan produksi vaksin.

Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman (dokumen pribadi)

Terlebih, PT Bio Farma juga memiliki nama dan kapabilitas yang sudah diakui oleh dunia.

Bahkan, Dicky menyampaikan, nama Bio Farma justru lebih dikenal dibanding Sinovac itu sendiri.

"Bio Farma itu salah satu industri vaksin yang terkemuka di dunia. Saya banyak kerja sama dengan bio farma karena sudah punya nama."

Baca juga: Jokowi Jadi Orang Pertama Penerima Vaksin Corona, La Nyalla: Teladan yang Baik

"Kalau boleh jujur, dibanding Sinovac sendiri, reputasi Bio Farma jauh lebih mengglobal," terang Dicky.

Dokter lulusan FK Unpad Bandung ini menuturkan, vaksin Sinovac juga memiliki proteksi yang jauh lebih sempurna.

Hal itu bila dibandingkan dengan vaksin yang menggunaan messenger RNA atau mRNA, seperti Pfizer dan Moderna.

Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

"Jadi kita sangat percayakan itu dan kenapa 'worth it' untuk ditunggu karena jenis vaksin yang saat ini diteliti Unpad memiliki proteksi yang jauh lebih sempurna dan lengkap dibanding messenger RNA (mRNA)," ungkapnya.

Walaupun saat kini belum ada jaminan keampuhan vaksin, Dicky menyarankan agar masyarakat mempercayai kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

Baca juga: China akan Suntikkan Vaksin Sinopharm dan Sinovac kepada 50 Juta Warganya Jelang Tahun Baru Imlek

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved