Pengikut Rizieq Shihab Tewas
Ungkap Kondisi Jenazah Anaknya, Ayah Anggota Laskar FPI Minta Keadilan Saat Rapat di Komisi III DPR
Zainuri, ayah dari seorang anggota Laskar Khusus FPI yang tewas ditembak polisi mengungkap kondisi jenazah putranya saat rapat bareng Komisi III
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zainuri, ayah dari seorang anggota Laskar Khusus FPI yang tewas ditembak polisi mengungkap kondisi jenazah putranya saat rapat bareng Komisi III DPR RI, Kamis (10/11/2020).
Zainuri diketahui merupakan ayah dari almarhum anggota Laskar Khusus FPI Luthfi Hakim (24).
Luthfi Hakim menjadi korban tewas dalam bentrok dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020).
"Saya melihat sendiri pas dimandikan, menyaksikan, itu kayak disiksa," ucap Zainuri saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Di bagian punggung Luthfi ada bekas luka seperti geseng.
Baca juga: Komnas HAM: FPI Tidak Dilibatkan dalam Pengusutan Insiden Tewasnya 6 Pengawal Habib Rizieq
Lalu di bagian kemaluan Luthfi ada bekas luka seperti akibat diinjak.
Pipi Luthfi bengkak, memar, dan kulit tangannya terkelupas.
"Dan juga tembakannya itu dari jarak dekat, ada empat lubang di bagian dada, tembus sampai ke belakang semua," ucap Zainuri.
"Kulitnya di bagian punggung dan juga dada agak terkelupas, agak lebar (bekas luka tembakannya) jadinya," sambung dia.
Atas dasar itu, Zainuri meminta keadilan kepada Komisi III DPR RI.
Dia berharap fakta sebenarnya dari bentrok antara anggota Polri dengan 10 pengikut Rizieq Shihab dapat terungkap.
Baca juga: Alasan Polri Belum Kembalikan Ponsel Milik 6 Laskar FPI yang Tewas Ditembak di Tol Jakarta-Cikampek
"Melihat kebiadaban dari fakta yang ada maka meminta keadilan dari pemerintah. Dari komisi III, semoga bisa terungkap semua apa yang dilakukan yang membunuh anak saya ini. Saya cuma minta keadilan," kata Zainuri, ayah almarhum Lutfi Hakim.
Zainuri menceritakan, Luthfi pamit dari rumah untuk mengawal Rizieq Shihab ke Megamendung, Bogor pada Kamis (3/12/2020) sore pekan lalu.
Saat pamit, Luthfi sempat meminta ridho kepada kedua orang tuanya.
"Pamit itu Kamis sore, dia minta ridho untuk mengawal Habib Rizieq. Sama uminya (ibunya) begitu juga (minta ridho)," kata Zainuri.
Saat pergi dari rumah, Luthfi hanya membawa sebuah tas kecil yang biasa digunakan untuk menyimpan Handphone (HP), KTP, dan barang-barang berharga lainnya.
Baca juga: 6 Orang Anggota FPI Meninggal, Syarief Hasan: Pentingnya Memelihara Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Zainuri memastikan putranya tidak membawa apapun selain tas kecil yang dimaksud.
"Saya ingat anak saya itu bawa tas kecil buat HP, KTP dan lain-lainnya, tidak ada senjata atau apapun itu," ucap dia.
Zainuri terakhir berkomunikasi dengan Luthfi pada hari Minggu pukul 14:00 WIB.
Dari komunikasi itu diketahui Luthfi dalam kondisi sehat, namun tidak bisa memastikan kapan bisa pulang ke rumah.
"Saya chatting-an (sama Lutfhi), jawabannya, 'Alhamdulillah saya sehat, saya belum bisa pulang bi, kurang tahu kapan pulangnya.' Setelah itu saya tidak berhubungan lagi," ucap Zainuri.
Senin (7/12/2020) sekira pukul 15:00 WIB, Zainuri mendengar kabar bahwa Luthfi jadi korban tewas dalam insiden di Tol Jakarta-Cikampek.
Informasi itu ia terima dari tetangganya yang datang ke rumah.
"Memberitahukan bahwa di berita media sosial dan TV, itu anak saya (Luthfi) termasuk yang diculik," ucap dia.
Namun yang terjadi bahwa Luthfi telah tewas.
Hingga akhirnya jenazah Luthfi bisa dibawa ke Markas FPI di Petamburan III untuk dimandikan dan disalatkan.
Almarhum Luthfi Hakim dikuburkan di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Lima anggota Laskar Khusus FPI lainnya juga telah dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural (Markaz Syariah FPI) Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Lima orang yang dimakamkan di Bogor itu di antaranya adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M. Reza (20), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), dan Akhmad Sofiyan (26).
Kronologi kejadian
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan kronologi penyerangan kepada polisi yang dilakukan sepuluh orang yang diidentifikasi sebagai pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (MRS).
"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota polri yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksa MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Fadil, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Dia menjelaskan bahwa polisi yang diserang tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi pengerahan massa akibat adanya agenda pemeriksaan kepada Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (7/12/2020) pukul 10.00 WIB.
"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagi sumber. Termasuk rekan-rekan media mendapat berita akan ada pengerahan kelompok massa," kata dia.
Baca juga: Mobil Polisi Dipepet hingga Tembak 6 Pengikut Rizieq, Sempat Ada Pesan Pengerahan Massa Kawal MRS
Setelahnya, Fadil menceritakan bahwa satu unit polisi yang beranggotakan enam orang dari Polda Metro Jaya melakukan lidik.
Saat itu, anggota kepolisian disebut mengikuti kendaraan yang diduga pengikut Habib Rizieq.
Namun ternyata kendaraan polisi justru dipepet dan diserang.
"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab), kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelasnya.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang itu meninggal dunia 6 orang," tandasnya.
Lebih lanjut, Fadil mengatakan empat diantara penyerang polisi itu diketahui melarikan diri. "Empat orang lainnya melarikan diri," katanya.
Sementara itu, DPP FPI , membenarkan adanya insiden bentrok antara anggota Polri dengan 10 Laskar Pengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin (7/12/2020) dini hari.
Berbeda dari keterangan polisi yang menyebut diserang Laskar Pengawal IB HRS, FPI justru menyebut rombongannya adalah pihak yang diserang.
Atas insiden bentrok tersebut, FPI mengklaim enam orang Laskar Pengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab diculik.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Ahmad Shabri Lubis dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).
"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB," ucap dia.
Shabri Lubis mengatakan, insiden bentrok itu terjadi di pintu Tol Karawang Timur.
Baca juga: BREAKING NEWS: Serang Polisi, Enam Pengikut Rizieq Shihab Tewas Ditembak
Baca juga: Komisi III DPR Akan Bentuk Tim Investigasi Terkait Polisi Tembak Enam Pengikut Rizieq Shihab
Kejadian berawal saat rombongan Rizieq Shihab sedang dalam perjalanan menuju ke tempat acara pengajian subuh keluarga sambil memulihkan kondisi.
Acara subuh keluarga tersebut merupakan acara internal.
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (Orang tak dikenal) yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," ucap dia.
Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut, kata Shabri, menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada Laskar Pengawal keluarga Rizieq Shihab.
"Hingga saat ini para penghadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi," kata dia.