Erupsi Gunung Merapi
Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, Kondisi Terkini, Ancaman Bahaya Hingga Mitigasi Bencana
Jika terjadi, letusan Merapi diprediksi serupa dengan erupsi tahun 2006 dan berpotensi disertai letusan eksplosif.
Kendati belum muncul kubah lava di puncak Merapi, tetapi aktivitas vulkanik saat ini sudah melampaui kondisi menjelang muncul kubah lava seperti tahun 2006 lalu.
"Di sini kami menyampaikan kemungkinan adanya eksplosif karena data-data itu. Tetapi ini masih bagian karakternya Merapi," kata dia.
3. Potensi ancaman sejauh 5 km dan daerah bahaya
Berdasarkan evaluasi data pemantauan, aktivitas vulkanik saat ini bisa berlanjut ke aktivitas yang membahayakan penduduk.
"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," kata Hanik.
Adapun, perkiraan daerah bahaya meliputi beberapa wilayah di Provinsi DIY dan Jawa Tengah.
Di DIY ada di Kabupaten Sleman yakni Kecamatan Cangkringan, meliputi Desa Glagaharjo (dusun Kalitengah Lor), Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Umbulharjo (Dusun Pelemsari).
Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Boyolali dan Klaten. Di Kabupaten Magelang yakni Kecamatan Dukun meliputi Desa Ngargomulyo, Krinjing, dan Paten.
Di Boyolali yakni Kecamatan Selo yang meliputi Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah.
Sedangkan Klaten yakni Kecamatan Kemalang, meliputi Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante.
4. Ganjar terjunkan tim ke wilayah rawan
Menyusul peningkatan status Merapi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerjunkan tim BPBD ke daerah rawan bencana erupsi Merapi.
Mereka diterjunkan ke wilayah Klaten, Boyolali serta Magelang.
Baca juga: 2 Tahun Lebih Berstatus Waspada, Gunung Merapi Naik Status Siaga Hari Ini
"BPBD sudah bergerak hari ini, wabil khusus yang ada di Klaten karena hitung-hitungannya arahnya ke sana (Klaten). Tapi yang di Magelang dan Boyolali kami minta tetap siaga," tutur dia.
Gubernur meminta early warning system (EWS) harus dipantau dan dihidupkan sebagai peringatan dini.