Jumat, 3 Oktober 2025

Ferdinand Hutahaean Mundur dari Demokrat

PDIP Buka Pintu Jika Ferdinand Hutahaean Ingin Bergabung Jadi Kader, Siap Merapat ke Megawati?

PDI Perjuangan membuka pintu jika Ferdinand Hutahaean ingin bergabung menjadi kader partai berlambang banteng moncong putih

Editor: Johnson Simanjuntak
Kolase/Tribunnews.com
Ferdinand Hutahaean dan Megawati Soekarnoputri 

Ia mulai kerap melancarkan kritik ke Jokowi hingga akhirnya Ferdinand merapat ke Partai Demokrat.

Di Demokrat, Ferdinand diberikan posisi strategis oleh Ketua Umum DPP Demokrat saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat.

Gagal ke Senayan

Saat Pilpres 2019, Ferdinand mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat V meliputi Kabupaten Bogor.

Sayangnya, ia tidak lolos ke Senayan.

Ia beralasan, tingginya ongkos politik membuat ia gagal menjadi anggota DPR.

"Saya sejak awal turun menjadi caleg saya tidak punya harapan dan tidak punya ekspektasi lolos sebagai anggota DPR terpilih."

"Cost tinggi dan saya tidak mau melakukan itu maka saya turun ke dapil terbatas sekali," ujarnya sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Setelah gagal menjadi legislator, di internal partai, karier Ferdinand juga menurun.

Ferdinand dan SBY
Ferdinand dan SBY (Kolase TribunWow)

Dalam kepengurusan baru DPP Partai Demokrat hasil Kongres pada bulan Maret 2020, AHY sebagai Ketua Umum tak memasukkan Ferdinand sebagai pengurus inti DPP.

Ia memberikan posisi Ferdinand sebagai Ketua Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat.

Kini, Ferdinand pun mengakhiri kariernya di Demokrat dengan menyatakan mundur dan keluar dari partai.

Walkout saat Jokowi Pidato

Ferdinand pernah menjadi sorotan saat ia walkout dari arena Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 10 Maret 2018.

Ia walkout saat Presiden Jokowi memberi pidato di acara tersebut.

"Pada saat beliau pidato, saya memilih keluar dari ruangan. Itu adalah ekspresi kekecewaan saya dengan beliau yang tidak memenuhi janji politiknya pada saat pilpres dulu," kata Ferdinand kepada Kompas.com, Senin (12/3/2018).

Ferdinand menganggap banyak janji yang disampaikan Jokowi, tetapi tidak terealisasi sebagaimana mestinya.

Misalnya, terkait utang luar negeri Indonesia yang kini membengkak.

"Beliau dulu menekankan akan menolak utang luar negeri, tapi sekarang utang kita makin menjadi-jadi," kata dia.

Ferdinand mengatakan, saat melakukan aksi walkout itu, ia hanya sendirian dan tak ditemani kader Partai Demokrat lain.

Wakil Direktur Bidang Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (6/11/2018).
Wakil Direktur Bidang Advokasi dan Hukum Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (6/11/2018). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Menurut Ferdinand, sejumlah kader Partai Demokrat yang duduk di sampingnya justru menyarankan agar ia tidak meninggalkan ruangan.

"Tapi, daripada saya acungkan kartu kuning, kan, lebih tidak elok. Jadi lebih baik saya keluar, saya duduk di luar sampai selesai beliau pidato kemudian saya masuk kembali," kata dia.

Ia aktif dalam kampanye Prabowo dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Padahal saat Pilpres 2014, Ferdinand adalah salah satu tim suksesnya Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(Tribunnews.com/Daryono/Srihandriatmo Malau) (Serambinews) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved