Senin, 6 Oktober 2025

Penanganan Covid

PMI Minta Penegakan Disiplin Protokol Covid-19 Dibarengi Sanksi

Palang Merah Indonesia (PMI) meminta penegakkan disiplin protokol Covid-19 harus dibarengi penerapan sanksi.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Istimewa
Sekjen PMI Sudirman Said 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) meminta penegakan disiplin protokol Covid-19 harus dibarengi penerapan sanksi.

Sekretaris Jendral Pusat Sudirman Said mengatakan disiplin (penerapan protokol kesehatan) sulit terlaksana jika tidak ada sanksi yang bisa benar-benar membuat efek jera kepada pelanggar.

"Saat ini otoritas yakni pemerintah daerah baik tingkat provinsi, kabupaten maupun kota sudah mulai memberlakukan aturan sanksi kepada para pelanggar protokol kesehatan," kata Sudirman dalam keterangannya, Senin (5/10/2020).

Baca: Jusuf Kalla Jelaskan 3 Jurus PMI Tangani Covid-19 Saat Terima Kunjungan Luhut

Menurutnya, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla selalu mengatakan disiplin tidak mudah dilakukan jika tidak ada sanksi.

Tentunya sanksi ini dirasa penting untuk mendisiplinkan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas khususnya di luar rumah.

Terbukti, meskipun saat ini sedang masa pandemi warga di berbagai daerah seakan tidak merasa terjadi apa-apa, padahal keselamatannya sedang terancam.

Sebab virus yang bisa menyebabkan kematian ini, bisa menyerang siapapun yang lalai apalagi sampai menyepelekan keberadannya. Seperti diketahui setiap harinya kurva penambahan kasus baru terus terjadi, bahkan dalam sehari saja bertambah hingga 4 ribu orang lebih.

Belum lagi angka kasus warga yang meninggal dunia akibat COVID-19, namun sayangnya sebagian warga menganggap COVID-19 ini hal yang biasa saja.

Baca: PMI Soroti Lonjakan Kasus Corona di 10 Provinsi Indonesia, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

"Tentu dengan adanya sanksi diharapkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan meningkat. Namun, sanksi yang diberlakukan pun harus bisa membuat efek jera baik kepada pelanggar dan siapapun," katanya.

Ketegasan perlu dilakukan, karena sekarang banyak ditemukan orang terkonfirmasi positif COVID-19 yang tidak bergejala, sehingga menganggap dirinya sehat-sehat saja.

Tapi ternyata setelah dilakukan pemeriksaan khususnya PCR swab yang bersangkutan positif, tentunya ini berbahaya sebab selama belum terungkap kemungkinan menularkan ke orang lain di sekitarnya.

"Selain edukasi dan sosialisasi, sanksi pun harus diterapkan agar masyarakat sadar bahwa keselamatannya sedang terancam, sehingga penggunaan masker wajib diterapkan kepada siapapun yang beraktivitas di luar rumah," tambahnya.

Namun, Sudirman pun menyayangkan ada sebagian warga yang menggunakan masker asal-asalan hanya untuk menghindari razia yang dilakukan oleh petugas.

Padahal masker yang digunakan tersebut untuk meminimalisasikan risiko terjadinya penularan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved