Kamis, 2 Oktober 2025

Stok Darah PMI Berkurang, JK Imbau Masyarakat Tak Peru Khawatir Donor di Masa Pandemi

JK mengakui persediaan darah sempat menurun drastis mencapai 50 persen sejak pandemi Covid-19.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Ilustrasi: DONOR DARAH - Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dan Ketua Gabungan Jalasenastri Kodiklatal Ny. Titi Nurhidayat turut berpartisipasi dalam pelaksananaan donor darah yang digelar Pengurus Gabungan Jalasenastri Kodiklatal di Gedung Moeljadi Bumimoro, Rabu (5/8). Kegiatan yang digelar menyambut HUT Jalasenastri ke-74 tahun itu mentargetkan 2020 kantong darah. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) mengajak seluruh masyarakat di Indonesia mendonorkan darahnya di masa pandemi Covid-19 demi menjaga persediaan dalam memenuhi permintaan darah.

Menurut JK, pandemi Covid-19 membuat pasokan donor darah menjadi berkurang. Padahal, saat ini dibutuhkan pasokan kantong darah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pandemi Covid-19.

"Kita menghadapi masalah-masalah kemanusiaan hari ini dengan Covid-19, sehingga terjadi kekurangan donor darah tersebut," ujar Jusuf Kalla dalam Peringatan HUT PMI ke-75 yang digelar secara daring, Kamis (17/9/2020).

JK mengakui persediaan darah sempat menurun drastis mencapai 50 persen sejak pandemi Covid-19.

Apalagi saat beberapa daerah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga banyak warga yang berdiam di rumah dan khawatir ke luar untuk mendonorkan darahnya.

Baca: Jusuf Kalla: Pandemi Covid-19 Membuat Pasokan Donor Darah Berkurang

Namun, berkat upaya yang dilakukan jajaran PMI, mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kota/kabupaten, pasokan darah kembali meningkat, ditambah kepedulian pihak TNI dan Polri di seluruh Indonesia mengerahkan personelnya untuk melakukan donor darah.

JK mengatakan dalam setahun dibutuhkan 5 juta kantong darah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jumlah tersebut sekitar dua persen dari jumlah total penduduk Indonesia yakni 270 juta.

"Selalu kita gambarkan bahwa dibutuhkan 2 persen daripada jumlah penduduk per tahunnya. Artinya dibutuhkan setidak-tidaknya 5 juta kantong darah setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat," kata Jusuf Kalla.

Petugas PMI di daerah sendiri mempunyai berbagai program untuk bisa menambah pasokan agar persediaan darah terjaga seperti jemput bola dengan mendatangi permukiman warga dan lainnya.

Kemudian, jika ada warga yang membutuhkan darah bisa membawa keluarganya untuk mendonorkan darahnya di unit donor darah (UDD) mengantisipasi persediaan yang sesuai golongan darah pasien sedang kosong.

PMI telah memiliki 224 unit untuk penggalangan donor darah dari seluruh Indonesia.

"Berbagai upaya kami lakukan untuk memenuhi persediaan darah, salah satunya menggandeng mitra maupun masyarakat, apalagi di masa pandemi Covid-19 permintaan darah selalu ada, sehingga warga diminta peduli untuk bisa menyumbangkan darahnya demi menyelamatkan orang lain," katanya pula.

Mantan Wakil Presiden RI tersebut berterima kasih atas bantuan TNI-Polri yang membantu penggalangan donor darah, demi mengatasi kekurangan pasokan selama pandemi ini.

Meski begitu, dirinya mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap pasokan kantong darah sangat tinggi dibutuhkan.

Baca: Mantan Pasien Covid-19 RS Wisma Atlet Terharu dan Bangga Bisa Donor Plasma Darah

"Namun dibutuhkan lebih banyak lagi donor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum," tutur Jusuf Kalla.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved