Sabtu, 4 Oktober 2025

Menlu Retno: Wilayah Indonesia Tak Akan Dijadikan Pangkalan Maupun Fasilitas Militer Negara Manapun

Teuku Faizasyah mengingatkan negara-negara lain untuk menahan diri dan menghindari timbulnya ketegangan yang menyebabkan instabilitas di kawasan.

Dok Kemlu
Menlu Retno dalam pertemuan ke-17 Menteri Luar Negeri MIKTA yang dilangsungkan secara virtual, Jumat (17/7/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Republik Indonesia (RI) menolak wilayah NKRI dijadikan pangkalan militer negara manapun, termasuk China. Penolakan pemerintah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi.

Retno menegaskan penolakan sesuai prinsip politik luar negeri Indonesia.

"Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun," tegas Menlu dalam konferensi pers, Jumat (4/9/2020).

Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah mengingatkan negara-negara lain untuk menahan diri dan menghindari timbulnya ketegangan yang menyebabkan instabilitas di kawasan.

"Indonesia menggarisbawahi Laut China Selatan harus menjadi laut perdamaian dan juga menggarisbawahi pemanfaatan Laut China Selatan harus senantiasa berpedoman pada Unclos," ujarnya.

Baca: Menlu Retno Tegaskan Indonesia Tak Akan Jadi Pangkalan Militer Negara Mana pun Termasuk China

Laporan departemen pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut China berupaya kembangkan jaringan logistik militer di kawasan Samudra Hindia.

Laporan Pentagon ‘Military and Security Development Involving the People’s Republic of China 2020’ itu menyebut Indonesia menjadi satu di antara lokasi fasilitas militer China.

Bukan hanya Indonesia, negara lain juga disasar seperti Myanmar, Thailand, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, Tajikistan, Namibia, Vanuatu dan Kepulauan Solomon.

Bahkan Kamboja disebut sudah menandatangani perjanjian rahasia yang memungkinkan militernya dipakai China.

Menlu Retno kembali memastikan wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Hillary Brigita Lasut mengaku pihaknya belum mendapat informasi mengenai isu China akan mendirikan pangkalan militer di China.

"Saya baru mendengar tentang ini, dan belum ada informasi apapun atau diskusi apapun mengenai hal ini," ujar Hillary.

Dalam laporan 200 halaman yang disampaikan pada Selasa (1/9/2020) lalu juga menyebutkan beberapa negara yang akan dijadikan pangkalan logistik oleh China.

Laporan Pentagon juga menyebutkan, pangkalan yang ada di Djibouti, Afrika Timur, untuk kepentingan China di Pangkalan Angkatan Laut Ream, Kamboja.

Baca: Pemerintah RI Tegas Tolak Wilayah Indonesia Dijadikan Pangkalan Militer China

Selain itu, kemungkinan jangkauan ke Namibia, Vanuatu, dan Kepulauan Solomon.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved