Buku Moderasi Beragama dan Berbangsa di Indonesia Buah Pemikiran Ma’ruf Amin Dirilis
Wakil Presiden Maruf Amin menerima buku Moderasi Beragama dan Berbangsa di Indonesia dari Ketua Pembina Institut Moderasi Indonesia (InMind).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menerima buku Moderasi Beragama dan Berbangsa di Indonesia dari Ketua Pembina Institut Moderasi Indonesia (InMind) Eno Syafrudien, Kamis (3/8/2020).
Buku karya Eno Syafrudien dan Rizaldi Lufti tersebut berisi pemikiran Maruf Amin tentang moderasi (wasathiyah) beragama dan berbangsa.
Buku ini merupakan kelanjutan pemikiran KH Maruf Amin dalam buku sebelumnya yakni Harmoni dalam Keberagaman: Dinamika Relasi Agama-Negara (2011), Fatwa Empat Bingkai Kerukunan Nasional (2013).
Baca: Tak Pernah Sebut Cucu Kandung Maruf Amin, Adly Fairuz Tegaskan Ingin Sukses karena Diri Sendiri
Dalam pengantar buku ini, Maruf Amin mengatakan, memang belum ada lembaga yang secara khusus memperkenalkan diri mengawal gagasan moderasi yang disampaikan seperti InMind.
"Saya menghargai niat baik tersebut dan berharap ide-ide moderasi juga bisa dirasakan langsung gerakannya di tengah masyarakat," kata Maruf Amin.
Maruf Amin berharap hadirnya buku ini bisa menambah kekayaan khazanah keilmuan tanah air, khususnya tentang persoalan moderasi dalam berbangsa dan beragama di Indonesia.
Baca: Para Calon Kepala Daerah Diminta Tertib Administrasi, PDIP Juga Dukung Adly Fairuz, Cucu Maruf Amin
Sehingga terbangun suasana damai, harmonis, dan memberi dampak positif menuju Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
"Juga berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya,” katanya.
M’ruf Amin sejak awal tahun 2000-an telah memberikan perhatiannya pada isu kekerasan dan intoleransi yang menyeret agama sebagai dasar pemikiran dan doktrin di dalamnya, antara lain; Meluruskan Makna Jihad, mencegah terorisme (2006), dan Melawan Terorisme dengan Iman (2007).
Baca: Maruf Amin Ajak Umat Islam Jadikan Idul Adha Momentum Berbagi Kebaikan Sesama Anak Bangsa
Eno Syafrudien menjelaskan buku ini menjadi jalan untuk membantu masyarakat luas memahami moderasi dan sifat-sifat yang terkandung di dalamnya lebih baik dan dapat ikut serta melaksanakannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
InMind menginisiasi gagasan moderasi ditumbuhkembangkan di lingkaran akademisi dan pegiat toleransi di tanah air.
Beberapa upaya yang dilakukan dalam realisasinya adalah membangun kerjasama dengan instansi baik itu dari pemerintah dan swasta.
Terutama sektor pendidikan dan sosial kebudayaan.
Eno Syafrudien berharap ke depannya moderasi menjadi gagasan yang menguatkan persaudaraan kebangsaan dan kenegaraan di masyarakat.