Penjelasan Kepala BNPT Soal KTP Diduga Milik WNI Saat Kelompok Houthi Gerebek Markas ISIS di Yaman
Boy rafli saat dihubungi Tribunnews.com, menerangkan, yang bersangkutan adalah Foreign Terrorist Fighters (FTF) atau teroris lintas batas.
Penemuan KTP
Seperti diketahui, viral sebuah utas di media sosial twitter memperlihatkan adanya penggerebakan tempat persembunyian teroris di Yaman.
Saat pengeledahan, ditemukan sebuah kartu identitas yang diduga milik WNI dan uang pecahan rupiah.
Video yang terbagi menjadi empat bagian itu pertama kali diunggah oleh @Natsecjef (https://twitter.com/Natsecjeff/status/1299585567961878528?s=19), pada Sabtu (29/8) malam.
"Houthi video footage from its recent ops against AQAP and IS in al-Bayda. #Yemen. (Rekaman video Houthi dari operasi terakhir melawan AQAP dan ISIS di al-Bayda. #Yaman)," tulis akun @Natsecjeff, dikutip Tribunnews.com, Senin (31/8/2020).
Terekam pemberontak Houthi menggeledah sebuah rumah di Provinsi Al Bayda, Yaman.
Di awal video meperlihatkan penemuan bendera Isis, dan berlanjut temuan kartu identitas yang diduga milik warga negara Indonesia (WNI).
KTP tersebut menunjukkan identitas seorang pria asal Mojokerto, Jawa Timur dengan masa berlaku hingga 2013.
Meski belum dapat dipastikan kebenarannya, tertulis nama Syamsul Hadi Anwar, beralama Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Tak hanya itu, dibagian video yang sama terlihat pula penemuan uang rupiah dalam pecahan 10ribu, 5ribu, dan 2 ribu yang dikeluarkan Peruri.
"Di video ketiga ada uang rupiah dan KTP Mojokerto," tulis salah satu komentar warganet melalui akun @misgianto2.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri RI.